kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenhub tawarkan proyek infrastruktur Rp 2,39 triliun ke swasta, ini rinciannya


Kamis, 01 Agustus 2019 / 08:05 WIB
Kemenhub tawarkan proyek infrastruktur Rp 2,39 triliun ke swasta, ini rinciannya


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian perhubungan (Kemenhub) buka peluang kerja sama pengembangan proyek infrastruktur pemerintah senilai Rp2,39 triliun. Tawaran ini disampaikan dalam acara Investor Gathering yang berlangsung di Hotel Merlyn Park pada Rabu (31/7).

Proyek senilai Rp 2,39 triliun ini terdiri atas proyek pengembangan terhadap sebanyak 20 terminal tipe A senilai Rp 750 miliar serta pengembangan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi senilai Rp 1,64 triliun.

Sebenarnya, Kemenhub memiliki rencana untuk melakukan pengembangan terhadap sebanyak 128 terminal tipe A dalam jangka panjang.

Di antara sebanyak 128 terminal tipe A tersebut, hanya 40 terminal yang rencananya akan kembali dikembangkan dalam waktu dekat dengan anggaran sebesar Rp 700 miliar. Keempat puluh terminal ini berlokasi di Jawa, Bali, Lampung, dan juga Medan.

Baca Juga: Kemenhub siapkan aturan pengujian tipe mobil listrik

Namun demikian, lantaran adanya keterbatasan anggaran, upaya ini baru dilakukan terhadap sebanyak 20 terminal tipe A sehingga pengembangan terhadap sebanyak 20 terminal sisanya rencananya akan diserahkan kepada pihak swasta.

“Nah sisanya inilah yang kita harapkan ada peran dari Bapak Ibu sekalian,“ ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi dalam acara Investor Gathering pada Rabu (31/7).

Pengembangan ini pada nantinya akan dilakukan dengan menggunakan skema mix use. Artinya, terminal yang akan dikembangkan tidak akan difungsikan untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi saja, namun juga akan diintegerasikan dengan kegiatan-kegiatan bisnis lain seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan lain-lain.

Berdasarkan keterangan Budi, sejauh ini sudah terdapat satu investor lokal yang memiliki minat serius untuk mengembangkan terminal tipe A di Sukabumi.

Baca Juga: Kemenhub akan perpanjang landasan pacu Bandara Sibisa

Adapun skema kerja sama yang nantinya akan digunakan akan disesuaikan dengan keinginan investor. “terbuka kemungkinan peluang untuk kerja sama, apakah mau KSP atau KPBU,“ terang Budi.

Sementara itu, rencana pengembangan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi pada nantinya akan dilakukan dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Menurut Budi, sudah terdapat beberapa investor asing dari Korea, Jepang, dan China yang memiliki minat untuk turut ambil bagian dalam skema kerja sama tersebut.

Skema-skema yang ditawarkan ini pada nantinya akan mendapat penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PTPII). Adapun tahapan-tahapan yang akan dijamin yakni meliputi tahapan prakonstruksi, konstruksi, dan juga operasional.

Dengan adanya penjaminan ini, risiko-risiko yang berkaitan dengan masalah konstruksi seperti masalah pengadaan tanah, penyediaan tanah, ataupun kebijakan pemerintah yang dirasa menghambat skema kerja sama akan mendapat penjaminan oleh PTPII.

Penjaminan yang sama juga berlaku bagi risiko-risiko pelaksanaan seperti isu kewajiban pembayaran oleh pemerintah, kepastian kenaikan tarif, dan lain-lain.

Tawaran yang diajukan dalam skema kerja sama ini mendapatkan respon yang positif dari tamu yang hadir. Menurut keterangan seorang calon investor yang tidak bersedia disebutkan namanya, kriteria menarik atau tidaknya skema kerja sama dilihat berdasarkan dua aspek, yakni aspek kepastian dan keuntungan.

Untuk aspek keuntungan, narasumber ini mengaku belum bisa menilai apakah skema yang ditawarkan menarik atau tidak, sebab pihaknya masih perlu melakukan kajian terlebih dahulu untuk menentukkan hal tersebut.

Baca Juga: Kemenhub targetkan pengembangan transportasi Danau Toba rampung 2020

Namun demikian, dari segi aspek kepastian, Ia menilai skema yang ditawarkan cukup menarik karena adanya penjaminan dari PTPII.

Senada dengan pandangan di atas, Investment Manager Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA), Samanta Surya, menyambut baik upaya penjaminan yang dilakukan oleh PTPII.

“Menurut saya bagi investor ada rasa aman juga ya karena ada penjaminan dari pemerintah,“ ujar pria yang biasa dipanggil Sam tersebut kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×