Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
Sisa juga menyarankan harus ada ketetapan protokol kesehatan secara global. Sehingga, tidak ada perbedaan standar protokol kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk di Afrika Selatan dan Indonesia.
“Jadi jangan sampai ketika kita bepergian ke suatu negara, ternyata negara itu punya standar protokol kesehatan yang berbeda dengan negara asal,” ucapnya.
General Manager Thompsons Holiday, Angela Wood. Menurut Angela, ditutupnya sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi alasan bagi para pelaku pariwisata untuk berhenti mempromosikan potensi wisata di negaranya.
Baca Juga: Sempat dipuji, kini Vietnam mulai kewalahan tangani wabah corona
Angela menyebutkan, sama seperti Indonesia, saat ini Afrika Selatan tengah memberdayakan potensi wisatawan domestik. “Kita ingin menunjukkan bahwa di masa ini kita tak bisa berhenti, kita harus terus bergerak dan terus memasarkan potensi wisata,” tandas Angela.
Duta Besar RI untuk Afrika Selatan merangkap Botswana, Eswatini, dan Lesotho (Pretoria), Salman Al Farisi meyakini baik Indonesia dan Afrika Selatan dapat saling membantu dan bekerja sama di sektor pariwisata.
“Sektor pariwisata antar negara itu bersifat saling mendukung satu sama lain, saya yakin di masa yang akan datang Indonesia bisa menampung lebih banyak wisatawan asal Afrika Selatan begitupun sebaliknya,” ujar Salman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News