kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Kemenperin Beberkan Tantangan Industri Hasil Tembakau Tahun 2025


Kamis, 02 Januari 2025 / 18:05 WIB
Kemenperin Beberkan Tantangan Industri Hasil Tembakau Tahun 2025
ILUSTRASI. sejumlah tantangan bakal dihadapi industri hasil tembakau di tahun 2025


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan tantangan yang berpotensi dialami Industri Hasil Tembakau (IHT) pada tahun 2025 ini.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin Merrijantij Punguan mengatakan, tekanan pada IHT telah dirasakan sejak akhir tahun 2024 lalu.

"Di akhir tahun (2024) mengingat daya beli masyarakat yang semakin menurun dan konsumen di libur Nataru, preferensi konsumen biasanya mengutamakan libur Nataru sehingga belanja hasil tembakau memang dikurangi," ungkap Merri dikutip Kamis (2/1).

Merri melanjutkan, memasuki tahun ini pelaku usaha cenderung mengambil sikap wait and see. Salah satu faktor penyebabnya yakni kebijakan pemerintah untuk menaikkan Harga Jual Eceran (HJE).

Baca Juga: Naik, Ini Harga Rokok Resmi 2025, Rokok SKT Naik Hingga 18%, Cek Rinciannya

"Kebijakan ini juga sangat menantang karena tidak menaikkan cukai namun menaikkan HJE. Artinya langsung pengenaan harga jual ini ditanggung oleh konsumen. Konsumen kita memang sangat sensitif terhadap perubahan harga," jelas Merri.

Dia melanjutkan, tantangan bisnis IHT kini adalah maraknya peredaran rokok ilegal. Dengan potensi perubahan harga ke depannya, IHT legal harus bersaing ketat dengan rokok ilegal.

Di tengah berbagai tantangan yang ada, Merri menilai peluang lain yang bisa dioptimalkan industri yakni dengan membidik pasar-pasar ekspor.

"Jadi kami sangat berharap industri bisa memperluas pasar ekspor sehingga kompetensi dalam negeri yang tertekan bisa disiasati," pungkas Merri.

Selanjutnya: IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis untuk Jumat (3/1)

Menarik Dibaca: Miss V Sehat Seperti Apa? Ini 4 Tanda Miss V Sehat yang Harus Moms Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×