Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Saat ini sudah terdapat perusahaan recycle baterai yaitu PT. Indonesia Puqing Recycling Technology. General Manager Indonesia Puqing Recycling Technology Li Liang, menyampaikan pihaknya telah memiliki teknologi recycle baterai kendaraan listrik. Perusahaan ini telah mendirikan pabrik di Morowali, Sulawesi Tengah, dan siap menerapkan teknologi yang dimiliki untuk memproduksi baterai melalui proses recycle dari baterai bekas. Meskipun saat ini untuk menjalankan produksi masih terkendala dengan perijinan, mengingat baterai bekas tergolong ke dalam limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
“Recycling limbah baterai kendaraan motor listrik memberikan kontribusi terhadap suatu Negara, khususnya dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, penerapan standar pengolahan, pengembangan teknologi dalam bidang recycle, serta meningkatkan ketersediaan bahan baku bagi industri baterai kendaraan motor listrik. Industri recycle baterai saat ini harus mengimpor bahan bakunya, karena baterai lithium bekas di dalam negeri tidak mencukupi. Untuk itu kami memerlukan izin impor karena baterai bekas tergolong jenis limbah B3,” jelas Li Liang.
Baca Juga: Bisnis otomotif loyo, premi asuransi umum dan reasuransi turun
Terkait dengan permasalahan limbah B3 pada industri, Kepala BBTPPI, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengelolaan limbah baterai dalam rangka menyongsong era kendaraan listrik.
"BBTPPI memiliki kompetensi dalam teknologi pencegahan pencemaran industri. Melalui webinar ini kita dapat memetakan tata kelola baterai bekas di Indonesia dalam menciptakan ekosistem industri kendaraan bermotor listrik dengan memperhitungkan nilai keekonomian," katanya.
Selanjutnya: Bakal ada demo di Jakarta, simak rekayasa lalu lintas di 3 kawasan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News