Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mencatatkan investasi di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah terus meningkat.
Lewat keterangan tertulis yang dirilis pada Rabu (4/3) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan investasi di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah terus menunjukkan peningkatan.
Baca Juga: Kemenperin: Industri manufaktur sumbang hingga 75% ekspor nasional
"Dari tahun 2017 sebesar US$ 3,4 miliar menjadi US$ 5 miliar sepanjang tahun 2018. Jumlah penyerapan tenaga kerjanya pun terbilang sangat besar, mencapai 30 ribu orang," ujarnya.
Adapun Agus menjelaskan Kawasan Industri Morowali yang aktivitas industrinya adalah hilirisasi nickel ore menjadi stainless steel, mampu menyumbang nilai ekspornya sebesar US$ 4 miliar, baik itu pengapalan produk hot rolled coil maupun cold rolled coil ke Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Menko luhut sebut virus corona hambat sejumlah proyek di Indonesia
Menperin berharap kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dapat memperluas fasilitasnya untuk jenis-jenis produk manufaktur nasional yang punya potensi pasar ekspor. Salah satu fasilitas yang diberikan untuk mengerek ekspor produk industri, yaitu melalui Penugasan Khusus Ekspor (PKE).
“Kami juga concern terhadap hilirisasi dan substitusi impor, untuk menekan defisit neraca perdagangan," ujarnya.
Baca Juga: Menperin: Hilirisasi bisa gaet investor dan mengerek ekspor
Adapun langkah strategis yang telah dijalankan, misalnya kami mengidentifikasi komoditas-komoditas yang bisa kita batasi atau bahkan tutup keran ekspornya. Tujuannya adalah untuk menarik investasi di sektor tersebut, terutama dalam proses hilirisasi agar meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News