Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
Sementara itu, secara kumulatif, ekspor yang dikontribusikan oleh industri furnitur mencapai USD1,91 miliar sepanjang tahun 2020. Sektor ini terdapat 1.114 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi sebesar 2,9 juta ton per tahun dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 143.119 orang.
Pada kesempatan yang sama, Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kemenperin, Jonni Afrizon yang turut hadir dalam peninjauan mengemukakan, pihaknya menilai PT. Aida Rattan Industry telah menerapkan protokol kesehatan yang baik sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian (SE Menperin) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.
"Kami berharap, pelaksanaan prokes ini tetap dijaga dengan baik, karena kita tidak boleh lengah dalam menghadapi dampak pandemi ini. Tidak hanya dalam uji coba saja, kami juga mendorong seluruh sektor industri menjaga kesehatan karyawan dan lingkungannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, yang berujung pada mendorong tumbuhnya perekonomian nasional," paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Aida Rattan Industry, Prayitno mengaku berterima kasih kepada Kemenperin selaku pembina industri, yang telah memberikan perhatian penuh untuk menjaga sektor furnitur dapat beroperasi selama masa pandemi. Selain itu, berbagai kebijakan yang telah diinisiasi guna memacu daya saing sektor industri.
"Kami berkomitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Kami sudah implementasikan aplikasi PeduliLindungi, selain juga melakukan self-assessment, serta membentuk gugus tugas dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19," ungkapnya.
Prayitno menyatakan, perusahaan terus berupaya memacu utilisasinya guna memenuhi kebutuhan para buyers potensial. Selain itu, perusahaan aktif melakukan riset untuk menciptakan inovasi baru terhadap produknya agar semakin kompetitif di kancah global.
“Saat ini, kami punya produk unggulan, yaitu balok rotan dan vinil rotan yang diekspor ke Jerman. Salah satunya dijadikan komponen interior mobil untuk diekspor lagi ke industri otomotif China. Lima tahun ke depan, kami akan pasok ke industri otomotif di Eropa, ujarnya.
Pada tahun lalu, ekspor PT. Aida Rattan Industry menembus lebih dari USD1 juta. Diperkirakan, dengan adanya ekspor balok rotan dan vinil rotan bisa mencapai USD2 juta pada tahun 2022, imbuhnya, Sementara itu, perusahaan telah menggelontorkan nilai investasi sebesar Rp30,5 miliar.
Selanjutnya: Menperin beberkan potensi dan peluang industri agro tanah air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News