kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin pacu kinerja industri furnitur rotan untuk dongkrak perekonomian nasional


Kamis, 26 Agustus 2021 / 17:35 WIB
Kemenperin pacu kinerja industri furnitur rotan untuk dongkrak perekonomian nasional
Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika (kanan) bersama Presiden Direktur PT Aida Rattan Industry, Prayitno saat menunjungi fasilitas produksi furnitur rotan Aida Rattan di Cirebon.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu kinerja industri furnitur rotan agar semakin memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Apalagi, industri strategis ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

"Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan industri rotan yang berdaya saing global, karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang kaya dan sumber daya manusia yang terampil," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika saat meninjau PT. Aida Rattan Industry di Cirebon dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Kamis (26/8).

Putu menegaskan, selama masa pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pihaknya bertekad menjaga aktivitas industri furnitur rotan, yang termasuk dalam sektor esensial. Sebab, industri ini merupakan sektor yang berorientasi ekspor sehingga menghasilkan devisa.

Saat ini, sejumlah industri esensial sedang melakukan tahap uji coba penerapan protokol kesehatan, dengan beroperasi dalam kapasitas 100% karyawan yang dibagi minimal menjadi dua shift, tuturnya. Hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.

Guna memastikan uji coba tersebut berjalan baik, Kemenperin terus aktif melakukan monitoring dan evaluasi.

Baca Juga: Pemerintah mendorong penggunaan sistem resi gudang untuk pelaku usaha komoditas

"Misalnya, kami melakukan kunjungan kerja untuk memantau pedoman atau fasilitas yang dimiliki perusahaan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu juga melihat langsung penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang lebih memudahkan dan efektif," paparnya.

Putu memberikan apresiasi kepada PT. Aida Rattan Industry yang telah siap menjalankan operasionalnya kembali secara penuh, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Bahkan, pabrik yang memiliki total tenaga kerja 144 orang ini, sebanyak 122 karyawannya (85%) telah divaksin.

Di samping itu, Putu melihat, umumnya setiap fasilitas produksi di sektor industri sudah terbiasa dalam menerapkan protokol kesehatan bagi para karyawannya seperti penggunaan masker.

"Jadi, sebenarnya tinggal diperketat lagi, mulai dari masuk, istirahat, hingga karyawan keluar dari pabrik. Prokes tetap harus dijaga sehingga menjamin semua sehat dan produksi berjalan baik," tandasnya.

Putu optimistis, apabila aktivitas produksi industri dapat terjaga dengan baik, akan memacu investasi dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, 100% produk yang dihasilkan oleh PT Aida Rattan Industry berorientasi ekspor.

Pada Januari-Mei 2021, ekspor furnitur berbasis rotan menembus USD67,67 juta atau naik 31% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD51,62 juta, sebutnya. Adapun negara tujuan utama ekspor furnitur nasional, di antaranya Amerika Serikat, Italia, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Perancis.

Sementara itu, secara kumulatif, ekspor yang dikontribusikan oleh industri furnitur mencapai USD1,91 miliar sepanjang tahun 2020. Sektor ini terdapat 1.114 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi sebesar 2,9 juta ton per tahun dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 143.119 orang.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kemenperin, Jonni Afrizon yang turut hadir dalam peninjauan mengemukakan, pihaknya menilai PT. Aida Rattan Industry telah menerapkan protokol kesehatan yang baik sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian (SE Menperin) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.

"Kami berharap, pelaksanaan prokes ini tetap dijaga dengan baik, karena kita tidak boleh lengah dalam menghadapi dampak pandemi ini. Tidak hanya dalam uji coba saja, kami juga mendorong seluruh sektor industri menjaga kesehatan karyawan dan lingkungannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, yang berujung pada mendorong tumbuhnya perekonomian nasional," paparnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT. Aida Rattan Industry, Prayitno mengaku berterima kasih kepada Kemenperin selaku pembina industri, yang telah memberikan perhatian penuh untuk menjaga sektor furnitur dapat beroperasi selama masa pandemi. Selain itu, berbagai kebijakan yang telah diinisiasi guna memacu daya saing sektor industri.

"Kami berkomitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Kami sudah implementasikan aplikasi PeduliLindungi, selain juga melakukan self-assessment, serta membentuk gugus tugas dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19," ungkapnya.

Prayitno menyatakan, perusahaan terus berupaya memacu utilisasinya guna memenuhi kebutuhan para buyers potensial. Selain itu, perusahaan aktif melakukan riset untuk menciptakan inovasi baru terhadap produknya agar semakin kompetitif di kancah global.

“Saat ini, kami punya produk unggulan, yaitu balok rotan dan vinil rotan yang diekspor ke Jerman. Salah satunya dijadikan komponen interior mobil untuk diekspor lagi ke industri otomotif China. Lima tahun ke depan, kami akan pasok ke industri otomotif di Eropa, ujarnya.

Pada tahun lalu, ekspor PT. Aida Rattan Industry menembus lebih dari USD1 juta. Diperkirakan, dengan adanya ekspor balok rotan dan vinil rotan bisa mencapai USD2 juta pada tahun 2022, imbuhnya, Sementara itu, perusahaan telah menggelontorkan nilai investasi sebesar Rp30,5 miliar.

Selanjutnya: Menperin beberkan potensi dan peluang industri agro tanah air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×