Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai penerapan prinsip industri hijau yang dijalankan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG layak dijadikan contoh nasional.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke pabrik SIG di Narogong, Bogor, Jawa Barat, yang bertujuan meninjau langsung penerapan standar industri hijau di perusahaan tersebut.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyampaikan apresiasinya terhadap SIG atas komitmen menjalankan bisnis yang mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Pasok Bahan Bangunan untuk Flyover Madukoro
Ia menyebut SIG bisa menjadi praktik baik tidak hanya di sektor semen, tetapi juga untuk industri nasional secara umum.
"SIG Group telah menunjukkan bagaimana industri dapat patuh terhadap standar industri hijau. Kami berharap praktik seperti ini juga diadopsi oleh sektor industri lainnya," ujar Faisol dalam keterannnya seperti dikutip Sabtu (28/6).
Faisol menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tentang Perindustrian, industri hijau bertumpu pada tiga pilar utama: efisiensi sumber daya, perlindungan lingkungan, dan manfaat sosial.
Menurutnya, prinsip ini sejalan dengan ekonomi hijau yang mengedepankan efisiensi energi, rendah karbon, dan inklusivitas sosial.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia, Lilik Unggul Raharjo, turut menyatakan pentingnya akselerasi industri hijau dalam sektor semen.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dorong Transformasi Industri Semen Menuju Ekonomi Hijau
Ia menyoroti bahwa langkah ini tak hanya penting untuk dekarbonisasi domestik, tetapi juga untuk menyesuaikan dengan regulasi emisi karbon dari negara-negara tujuan ekspor dan kebijakan nilai ekonomi karbon di dalam negeri.
Direktur Utama SIG, Indrieffouny Indra, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam proses transformasi perusahaan menuju penerapan prinsip industri hijau dan digitalisasi industri (Industri 4.0).
Ia menjelaskan bahwa SIG berkomitmen mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masa depan melalui berbagai inisiatif seperti efisiensi energi, dekarbonisasi, ekonomi sirkular, konservasi air dan alam, serta pelibatan masyarakat dalam rantai pasok.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Gandeng Resinergi Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
SIG juga mengembangkan lini usaha pengelolaan limbah ramah lingkungan melalui anak usahanya, Nathabumi, yang memiliki fasilitas pengolahan limbah terbesar di Asia Tenggara.
SIG diketahui menjadi pelopor penggunaan teknologi refuse-derived fuel (RDF) di Indonesia, serta mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam penyediaan biomassa dan pemanfaatan RDF sebagai alternatif energi.
Selanjutnya: Daftar Lengkap 96 Perusahaan Pinjol Resmi Per Juni 2025
Menarik Dibaca: Promo Emado's Super Crazy Deal sampai 6 Juli, 3 Ekor Ayam Cuma Rp 99.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News