Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengembangkan infrastruktur guna mengatasi kemacetan di perkotaan sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG berperan dalam pembangunan Flyover Madukoro di Semarang, Jawa Tengah, dengan memasok bahan bangunan. Flyover sepanjang 1,2 kilometer ini dibangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di salah satu kawasan tersibuk di kota tersebut.
Flyover Madukoro diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada akhir tahun 2024. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mendukung aktivitas ekonomi di kawasan Pelabuhan dan Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dorong Kesetaraan Gender di Industri Bahan Bangunan
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa SIG memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini membuktikan ketahanan konstruksi yang didukung oleh bahan bangunan berkualitas.
"SIG telah berkontribusi dalam pembangunan negeri sejak 1910. Beberapa landmark nasional seperti Monumen Nasional, Gedung MPR dan DPR, Tol Bali Mandara, serta Jembatan Suramadu menjadi bukti kualitas produk SIG dalam mendukung konstruksi yang tahan lama," ujar Vita dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).
Vita menambahkan bahwa SIG terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan, dengan menerapkan prinsip keberlanjutan di seluruh rantai pasok guna menurunkan emisi serta mempercepat transisi menuju industri hijau.
Dalam ESG Forum yang digelar di Jakarta pada 31 Januari 2025, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa pemerintah mendukung upaya industri dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Baca Juga: SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock Presisi untuk Wujudkan 3 Juta Rumah
Selain infrastruktur, Hashim yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Perumahan Republik Indonesia, menegaskan komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan rakyat melalui program pembangunan 3 juta rumah.
"Ini menjadi peluang bagi SIG. Pemerintah terus mengupayakan berbagai langkah, termasuk mengamankan komitmen investasi asing, seperti dari Qatar, untuk pembangunan 4 hingga 6 juta rumah," ujar Hashim dalam pidato kunci di ESG Forum yang turut dihadiri oleh Direktur SIG, Donny Arsal.
Dalam mendukung program pembangunan 3 juta rumah, SIG mendorong penggunaan bata interlock presisi, yang merupakan produk turunan semen hijau. Teknologi ini memungkinkan pembangunan rumah lebih cepat, hanya dalam waktu 15 hingga 21 hari.
Baca Juga: SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Wujudkan Asta Cita lewat Teknologi Komunikasi
"Untuk memenuhi target pembangunan 3 juta rumah per tahun, dibutuhkan kolaborasi semua pihak serta inovasi teknologi. Bata interlock presisi menghadirkan metode pembangunan yang lebih efisien, cepat, dan mudah, dengan konstruksi yang kokoh serta tampilan modern. Hal ini memberikan nilai tambah bagi pengembang dan pemilik rumah," tutur Donny.
Selanjutnya: Mulai Marak Muncul Fitur Crypto Futures, Begini Peluang dan Risikonya
Menarik Dibaca: Warna Magenta Bikin Rumah Lebih Enerjik dan Indah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News