Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga cabai dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan. Salah satu penyebab kenaikan harga ini disebut lantaran produksi cabai yang lebih rendah.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto pun membenarkan terjadi penurunan produksi cabai. Menurutnya penurunan produksi ini sudah diantisipasi sebelumnya. Dia pun berharap produksi cabai akan kembali normal pada akhir Januari mendatang. "Produksi turun karena musim hujan dengan curah hujan cukup tinggi, beberapa sentra cabai mengalami banjir. Januari akhir mudah-mudahan sudah normal kembali," ujar Prihasto kepada Kontan, Minggu (20/12).
Menurut Prihasto, salah satu penyebab produksi cabai kembali normal di akhir Januari adalah adanya bantuan benih cabai dari Ditjen Hortikultura. Sayangnya, Prihasto tak menyebut, berapa besar proyeksi produksi cabai di awal tahun mendatang.
Baca Juga: Duh, harga cabai diproyeksi masih akan meningkat di akhir tahun ini
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri memperkirakan harga cabai masih akan terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ke depan.
Bukan hanya karena rendahnya produksi cabai, peningkatan harga ini pun disebabkan adanya permintaan yang masih akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata cabai merah besar per Jumat (18/12) sekitar Rp 55.800 per kg, cabai rawit merah Rp 52.500 per kg, cabai merah keriting Rp 51.400 per kg.
Bila dibandingkan dengan harga per 1 Desember 2020, harga rata-rata cabai merah besar Rp 46.550 per kg, cabai merah keriting Rp 44.100 per kg, dan cabai rawit merah Rp 47.200 per kg.
Selanjutnya: BI prediksikan inflasi Desember 2020 0,36%, didorong kenaikan harga komoditas pangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News