kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Kementan Targetkan Vaksinasi PMK 4 Juta Dosis pada 2025, Realisasi Tahap II Masih 31%


Selasa, 26 Agustus 2025 / 17:43 WIB
Kementan Targetkan Vaksinasi PMK 4 Juta Dosis pada 2025, Realisasi Tahap II Masih 31%
ILUSTRASI. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa. Kementerian Pertanian menargetkan lebih dari 4 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diberikan kepada hewan ternak sepanjang 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan lebih dari 4 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diberikan kepada hewan ternak sepanjang 2025. 

Program vaksinasi massal ini menjadi strategi utama pemerintah dalam menjaga produktivitas peternakan sekaligus ketahanan pangan nasional.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan membagi vaksinasi ke dalam dua tahap. 

Periode pertama, yang berlangsung Januari–Maret 2025, tercatat berhasil menyuntikkan sekitar 2,1 juta dosis. Direktur Jenderal PKH Agung Suganda menyebut vaksinasi awal itu efektif meredam lonjakan kasus PMK.

Baca Juga: Kementan: Pelaksanaan Vaksinasi PMK Hewan Ternak Capai 1,73 Juta Dosis

“Target periode pertama 2,1 juta dosis sudah terealisasi dan hasilnya cukup signifikan menurunkan kasus PMK,” ujar Agung dalam acara Strategi Nasional Pengendalian PMK, Selasa (26/8).

Tahap kedua vaksinasi berlangsung Juli–September 2025 dengan alokasi 1,9 juta dosis. Namun, hingga Agustus, realisasi baru mencapai 31,4%. Artinya, masih ada sekitar 1,3 juta dosis yang harus segera diberikan sebelum periode berakhir.

“Masih ada 70% vaksin yang harus disuntikkan dalam waktu kurang lebih sebulan. Kita harus memasifkan agar hewan ternak punya kekebalan pada November–Desember, sehingga kasus PMK tidak melonjak seperti akhir 2024 lalu,” jelasnya.

Agung menekankan urgensi vaksinasi jelang Idul Adha 2026. Pasalnya, mobilisasi sapi dari sentra produksi ke daerah konsumsi biasanya mulai meningkat sejak akhir tahun. Ditambah faktor pergantian musim, kondisi ini memperbesar risiko penularan PMK.

Kementan berharap percepatan vaksinasi tahap II dapat mencegah kerugian besar yang pernah dialami pada wabah 2022–2024. Bagi industri peternakan, keberhasilan vaksinasi tidak hanya melindungi ternak dan peternak, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan daging nasional.

Baca Juga: Kementan Sebut Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Bikin Peternak Rugi hingga Rp 9 Triliun

Selanjutnya: Fortress Genjot Ekspansi Nasional, Buka Cabang Perdana di Tanah Papua

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday Rewards 25-31 Agustus 2025, Hair Dryer-Serum Diskon hingga 60%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×