Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengharapkan sejumlah hal lewat penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga bilang kehadiran Ahok diharapkan mampu mengurangi impor BBM Pertamina. "Entah lewat pembangunan kilang, pengembangan B30 ataupun pengembangan EBT," tutur Arya ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Senin (25/11).
Baca Juga: Ahok resmi masuk, begini perubahan pada susunan komisaris dan direksi Pertamina
Masih menurut Arya, Kementerian BUMN mengharapkan fungsi dan tugas komisaris dapat benar-benar dilaksanakan. Adapun, komisaris Pertamina yang baru ditugaskan untuk melakukan pengawasan harian dan menjadi perpanjangan tangan Kementerian BUMN.
Asal tahu saja, selain menunjuk Ahok, Kementerian BUMN juga melakukan pergantian pada posisi Direktur Keuangan Pertamina. Kementerian BUMN secara resmi menunjuk Emma Sri Martini menggantikan Pahala Mansury.
Selain itu, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin turut diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama menggantikan Arcandra Tahar. Posisi terakhir yakni Condro Kirono yang ditunjuk sebagai komisaris menggantikan Gatot Trihargo.
Nama terakhir, Condro Kirono pernah menjabat sebagai Kakorlantas Mabes Polri serta Kapolda Jawa Tengah. Selain itu, dirinya sempat menjadi Kabaharkam Mabes Polri. Yang terakhir, Condro menjadi Analis Kebijakan Madya Kapolri Idham Aziz.
Baca Juga: Soal mafia migas, Ahok: Saya bukan godfather
Menanggapi penunjukan Condro, Arya mengungkapkan, Kementerian BUMB meyakini kemampuan pengawasan dapat dilakukan dengan baik melihat sepak terjang Condro.
"Kita harapkan Komisaris bisa lakukan pengawasan dan berikan solusi untuk perbaiki sistem," sebut Arya. Hal ini menurut Arya juga sebagai upaya mengurangi kerugian bagi Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News