kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM buka kesempatan swasta masuk bisnis transmisi listrik


Selasa, 26 Januari 2021 / 17:55 WIB
Kementerian ESDM buka kesempatan swasta masuk bisnis transmisi listrik
ILUSTRASI. Kementerian ESDM membuka kesempatan swasta masuk bisnis transmisi listrik


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk masuk ke lini bisnis transmisi listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menuturkan, pertimbangan membuka peluang bagi swasta lantaran anggaran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terbatas untuk membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia. "Karena terbatasnya anggaran PLN, kenapa nggak dibuka peluang swasta untuk membangun transmisi," jelas Rida di Jakarta, Selasa (26/1).

Rida melanjutkan, dengan sistem transmisi yang terintegrasi maka daerah yang berlebih produksi listriknya dimungkinkan untuk disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan.

Tak hanya itu, bahkan dengan integrasi transmisi nantinya biaya pokok penyediaan (BPP) listrik daerah bisa ditekan. Ia mencontohkan, BPP Sulawesi Bagian Utara tercatat lebih tinggi dua kali lipat dari BPP Sulawesi Bagian Selatan. Dengan integrasi maka BPP Sulawesi Bagian Utara bisa menjadi lebih rendah.

Baca Juga: PLN jelaskan soal batasan jam nyala pada stimulus tarif listrik tahun ini

Ia pun memastikan kini pemerintah tengah mengusahakan regulasi guna mendukung percepatan implementasi rencana ini. "Untuk percepat, sedang revisi, susun kebijakan untuk swasta bisa masuk ke transmisi.Mudah-mudahan bisa cepat direalisasikan," jelas Rida.

Hingga akhir tahun lalu, realisasi jaringan transmisi listrik nasional yang beroperasi tercatat mencapai 61.506,08 kms. Adapun, realisasi jaringan distribusi mencapai 1.007.289,37 kms.

Asal tahu saja, Kementerian ESDM telah menetapkan program prioritas untuk tahun 2021. Pada subsektor ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), pemerintah akan memfokuskan ke pembangunan infrastruktur pembangkit listrik 27.000 Mega Watt (MW), transmisi 19.000 kms, gardu induk 38.000 MW dan pengembangan smart grid.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan rencana pemerintah melelang empat ruas jaringan transmisi listrik.

Djoko menyebutkan, keempat ruas merupakan bagian dari rencana pembangunan transmisi 2021-2027 dengan nilai mencapai US$ 3,1 miliar.

Keempat ruas tersebut meliputi ransmisi Medan Barat-Pangkalan Susu-Arun-Sigli sepanjang 862 kilometer sirkuit (kms), Perawang-Rantau Prapat-Galang 1.000 kms, Interkoneksi Sumatera-Jawa 504 kms, dan Wot-Bungku-Andowia-Kendari 715 kms.

Djoko menjelaskan, demi mencapai target interkoneksi jaringan listrik Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi Selatan pada 2024 mendatang terkendala pendanaan. Untuk rencana pembangunan transmisi 2021-2027 tercatat kebutuhan investasi mencapai US$ 10,8 miliar.

"Pada tahap awal, kami hanya lelang empat ruas, tetapi kemudian rencananya semua dilelang agar perusahaan swasta, BUMN yang punya uang bisa partisipasi biayai. Kalau sudah ekonomis, akan kembali investasinya,” jelas Djoko, Desember 2020 silam.

Kendati pembangunan oleh swasta,nantinya seluruh jaringan transmisi tetap dikelola oleh PLN.

Baca Juga: Pengamat: Pemerintah perlu evaluasi program stimulus tarif listrik secara berkala




TERBARU

[X]
×