Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan ENI menandatangani kerja sama dalam mengakselarasi program dekarbonisasi di Indonesia.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dan Chief Operating Officer (COO) Natural Resources ENI, Guido Brusco, di Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM.
Baca Juga: Kejar Proyek Geng North dan IDD Berpoduksi 2027, SKK Migas Koordinasi dengan Eni
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, penandatanganan antara Kementerian ESDM dan ENI ini merupakan tindaklanjut atas lawatan Kementerian ESDM ke kantor ENI di Italia pada tanggal 21-24 Januari 2024 lalu.
Kerja sama ini, sambung Arifin, merupakan salah satu upaya akselerasi untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.
“Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara ENI dan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/1).
Baca Juga: SKK Migas Akselerasi Proyek Migas Eni Demi Kerek Aktivitas Kilang Badak
MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi.
Kerja sama ini juga diperluas pada program Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
Untuk diketahui, ENI memegang Participating Interest 13 Production Sharing Contract di Indonesia dengan produksi gas actual ENI tahun 2023 sebesar 705,6 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News