kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM dan Komisi VII sepakati asumsi makro sektor energi untuk RAPBN 2021


Senin, 29 Juni 2020 / 12:10 WIB
Kementerian ESDM dan Komisi VII sepakati asumsi makro sektor energi untuk RAPBN 2021
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif . ANTARA FOTO/Didik Setiawan/wpa/hp.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi dasar makro sektor ESDM untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RABN) tahun 2021.

Dalam Rapat Kerja (Raker) Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR RI, disepakati asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 42-US$ 45 per barel.

Baca Juga: SKK Migas jamin pelaksanaan EOR tetap berjalan

Target lifting minyak dan gas (migas) ditetapkan 1,68 juta - 1,72 juta barel oil equivalen per day (BOEPD). Dengan rincian lifting minyak bumi sebesar 690.000-710.000 barel oil per day (BOPD), dan lifting gas bumi sebesar 990.000-1,01 juta BOEPD. Sedangkan biaya penggantian atau cost recovery sebesar US$ 7,5 - US$ 8,5 miliar.

Arifin mengatakan, penetapan tersebut sudah mempertimbangkan berbagai usulan yang disampaikan oleh Komisi VII pada rapat sebelumnya. "Itu sebagaimana masukan dan tanggapan (anggota dewan). Cost recovery masing-masing KKKS untuk kegiatan dalam satu tahun, mekanisme pengembalian diatur dalam kontrak kerjasama baik pengaturan biaya capital dan non-capital." terang Arifin dalam raker yang digelar Senin (29/6).

Baca Juga: Ingat! Jika proyek kilang rampung, tahun 2026 Indonesia tidak lagi impor BBM

Sementara itu volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ditetapkan 15,79 juta - 16,30 juta kiloliter (KL). Rinciannya, volume minyak tanah subsidi sebesar 0,48 juta KL - 0,50 juta KL, dan minyak solar sebanyak 15,31 juta KL - 15,80 juta KL. Adapun, volume LPG 3 kg ditetapkan sebanyak 7,50 juta-7,80 juta metrik ton.

Untuk anggaran subsidi, minyak solar (gasoil 48) ditetapkan Rp 500 per liter, sedangkan subsidi listrik untuk tahun depan dianggarkan Rp 50,47 triliun - Rp 54,55 triliun. "Komisi VII DPR RI menyetujui asumsi dasar makro sektor ESDM dalam RABN tahun 2021," tegas Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×