kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM: Harga Gas Bumi Khusus Dorong Penghematan Subsidi Pupuk dan Listrik


Selasa, 10 Mei 2022 / 16:35 WIB
Kementerian ESDM: Harga Gas Bumi Khusus Dorong Penghematan Subsidi Pupuk dan Listrik


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya penurunan subsidi listrik dan pupuk sepanjang tahun 2021.

Koordinator Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi Rizal Fajar Muttaqien menjelaskan, implementasi harga gas bumi khusus sebesar US$ 6 per MMBTU bagi industri dan kelistrikan menjadi salah satu pemicu turunnya subsidi listrik dan pupuk.

Rizal menambahkan, pemerintah menetapkan alokasi dan pemanfaatan serta harga gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang ditetapkan dalam Permen ESDM Nomor 06 Tahun 2016. Latar belakang penetapannya adalah gas bumi sebagai sumber daya alam tak terbarukan maka pemanfaatannya perlu diatur secara berkesinambungan, mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Meroket, Subsidi dan Kompensasi BBM dan LPG Bisa Nombok Rp 280 T

"Pertimbangan penetapan alokasi gas bumi yaitu kepentingan umum, kepentingan negara, Neraca Gas Bumi Indonesia, cadangan dan peluang pasar gas bumi, infrastruktur yang tersedia maupun dalam perencanaan, serta keekonomian lapangan," ungkap Rizal dalam keterangan resmi, Selasa (10/5).

Rizal mengungkapkan, pengguna gas bumi tertentu tahun 2021 meningkat sekitar 24% dibandingkan tahun 2020 lalu. Jumlah pengguna gas bumi dengan harga tertentu pada 2021 mencapai 218 perusahaan, lebih tinggi ketimbang tahun 2020 yang sebanyak 176 perusahaan.

Dengan adanya harga gas bumi tertentu untuk industri dan kelistrikan ini, besaran subsidi untuk pupuk dan listrik menurun. Subsidi listrik tahun 2021 turun menjadi Rp 56,61triliun dari sebelumnya Rp 61,1 triliun tahun 2020. Sementara subsidi pupuk turun menjadi Rp 27,16 di tahun 2022 dari sebelumnya Rp 34,23 triliun.

Di sisi lain, Pemerintah melakukan pengaturan perencanaan pembangunan infrastruktur gas bumi dan menyusun Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) yang dapat disesuaikan setiap tahun. RIJTDGBN ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas bumi, keputusan investasi dan pengembangan pasar gas bumi domestik.

Baca Juga: Subsidi Energi Diperkirakan Melonjak, Ini Kata Ekonom

Rizal menyampaikan Program Konversi Diesel ke LNG. Latar belakangnya adalah produksi minyak yang terus menurun, sementara konsumsinya meningkat berdampak pada peningkatan impor dan defisit neraca perdagangan. Oleh karena itu, perlu utilisasi sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan dan impor BBM.

Gas bumi merupakan sumber energi alternatif yang menjadi pilihan utama. Apalagi, cadangan gas Indonesia dan dunia lebih banyak daripada cadangan minyak. "Dari aspek keekonomian akan lebih menguntungkan. Perencanaan akan lebih jangka panjang, transparan dan andal," jelas Rizal.

Faktor lainnya adalah gas bumi termasuk LNG menjadi pilihan utama dalam masa transisi energi karena emisi pembakaran yang relatif lebih rendah. Konversi ini juga memicu pertumbuhan industri dan kegiatan ekonomi di target lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×