kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM jadikan Bali pusat energi bersih


Kamis, 08 Oktober 2015 / 22:23 WIB
Kementerian ESDM jadikan Bali pusat energi bersih


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadikan Pulau Bali sebagai pusat energi bersih pertama di Indonesia.

"Tiga tahun lagi Bali akan menjadi pulau dengan mayoritas energi bersih," kata Menteri ESDM Sudirman Said usai menandatangani nota kesepahaman dengan Asian Development Bank di Jakarta, Kamis (8/10).

Alasan Pulau Bali menjadi proyek utama adalah wilayah pulau yang dirasa cukup luas untuk membangun pusat teknologi energi bersih.

Selain itu, Bali merupakan pulau yang paling banyak dikunjungi oleh turis asing, sehingga bisa dijadikan percontohan bagi negara lain.

"Ya, tiga tahun ke depan Bali harus menjadi provinsi pertama yang mampu memproduksi energi bersih minim emisi serta polusi," katanya.

Pada daerah lain, proyek energi bersih akan dimaksimalkan di Indonesia bagian timur, agar menghasilkan intensif yang bagus karena ketersediaan lahan.

"Kenapa Indonesia timur? karena yang terpenting adalah mengintroduksi atau memperkenalkan bahan bakar gas kepada masyarakat Indonesia timur, agar distribusi gas lebih merata," kata Sudirman.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Asian Development Bank (ADB) terkait pengembangan pusat riset dan teknologi energi bersih di Indonesia.

"Ini upaya untuk mencapai target penggunaan energi terbarukan hingga 25% untuk tahun 2025," kata Menteri ESDM Sudirman Said.

Bentuk kerja sama tersebut adalah berupa pinjaman uang hingga US$ 6 miliar dan juga hibah yang dananya tidak disebutkan secara rinci.

Pinjaman ini tidak akan dilaksanakan sekali waktu, namun dalam jangka waktu empat tahun dengan jenis medium term.

"Harapan kami bisa menjadi pemicu masuknya investor dari luar negeri untuk mendukung teknologi energi bersih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×