Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa larangan ekspor konsentrat tembaga seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) No 06/2024 telah berlaku terhitung sejak Rabu (1/1).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan peraturan larangan ekspor konsentrat ini tidak mengalami perubahan
"Kalau habis ya habis dong (relaksasi ekspor). Kalau per regulasi sekarang kan habis," ungkap Dadan saat ditemui di kantor ESDM, Jumat (3/1).
Dadan menambahkan, terkait relaksasi ekspor konsentrat lanjutan, hingga saat ini belum ada pengajuan formal dari PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Kementerian ESDM.
Baca Juga: Tony Wenas Dirut Freeport Datangi Menko Ekonomi, Bahas Smelter & Perpanjangan Ekspor
Asal tahu saja, Freeport Indonesia sebelumnya telah mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga usai insiden kebakaran pada fasilitas pengolahan dan permurnian (smelter) mereka yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur, Senin (14/10).
"Ya minimal, kalau bentuknya nanti Kepmen atau Permen itu belum terima konsepnya," tambah Dadan.
Adapun terkait keberlanjutan relaksasi, Dadan bilang meski nantinya daftar mineral yang dilarang ekspor tercantum pada Permendag No 10/2024, perubahan harus lebih dahulu dilakukan pada Permen ESDM sebagai dasar relaksasi ekspor konsentrat mineral.
"Iya pasti ke sana (Kemendag), tapi kan di hulunya harus ada kepastiannya dulu," katanya.
Dadan juga turut mengomentari langkah Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas yang baru saja melakukan pertemuan dengan Plt. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, Jumat (03/01).
"Mungkin beliau (Tony) kan bisa ngomong ke sana-ke mari, menyampaikan karena ini ada kaitan dengan keekonomian, barang kali bisa ke sana (Kemenko Perekonomian)," tambahnya.
Baca Juga: Ekspor Konsentrat Tembaga Resmi Distop, Freeport Wajib Jalankan Hilirisasi
Adapun, dalam catatan Kontan pertemuan Tony dengan staf ahli Kemenko Perekonomian ini membahas mengenai keberlanjutan dari smelter mereka yang kebakaran serta kepastian pemberian relaksasi ekspor konsentrat.
"Yang berlaku, masih sesuai regulasi yang ada (larangan ekspor)," tegas Dadan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan bahwa langkah Tony termasuk dalam langkah koordinasi.
"Ini koordinasi, itu kan mereka harus melaporkan ke setiap kementerian," katanya.
Selanjutnya: 2025: Era YOLO Mulai Memudar, Berganti dengan Era YONO
Menarik Dibaca: 2025: Era YOLO Mulai Memudar, Berganti dengan Era YONO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News