Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
Selain itu, Ditjen Migas tetap menjalankan pelayanan publik dengan tetap melaksanakan pemeriksaan keselamatan melalui peninjauan hasil inspeksi melalui konferensi virtual, proses penerbitan PLO sesuai dengan tata waktu, serta diskusi mengenai keselamatan migas yang tetap berjalan secara virtual.
"Ini merupakan komitmen pemerintah yang berharap terciptanya suatu kondisi lingkungan kerja yang sehat, selamat, serta aman demi terwujudnya keselamatan pekerja, masyarakat umum, instalasi, dan juga lingkungan guna mendukung aspek keselamatan operasi migas," ungkap Adhi.
Di samping itu, Adhi juga menyampaikan bahwa berdasarkan statistik kecelakaan kerja sesuai laporan yang diterima pihaknya, 4 dari 5 kecelakaan fatal terakhir berasal dari kegiatan pengeboran dan intervensi sumur.
Untuk itu, pemerintah meminta adanya sinergi yang kuat dengan para pelaku usaha migas serta didukung oleh asosiasi bidang migas dalam menjaga keselamatan. Diharapkan tingkat kecelakaan khususnya pada kegiatan pengeboran dan intervensi sumur dapat ditekan serendah mungkin.
Baca Juga: SKK Migas ubah target lifting dan investasi hulu migas nasional
"Kecelakaan harus menjadi pelajaran serta mulai mengevaluasi kembali integritas suatu instalasi pengeboran. Diperlukan juga analisa secara detail suatu pekerjaan yang memilki potensi terjadinya kecelakaan," tegas dia.
Pemerintah pun berkomitmen terhadap terwujudnya keselamatan migas dan diharapkan para stakeholder dapat terus meningkatkan budaya keselamatan dalam menjalankan kegiatan operasi migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News