Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih enggan buka suara soal kelanjutan dua proyek migas jumbo yakni Blok Masela dan Indonesia Deep Water Development (IDD).
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial enggan menanggapi pertanyaan awak media dalam sesi konferensi pers Rabu siang (5/8).
Disisi lain, kelanjutan nasib Blok Masela kini berada pada tangan Kementerian ESDM.
Baca Juga: SKK Migas menunggu surat resmi dari Chevron terkait rencana hengkang dari Blok IDD
Sehari sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, sejauh ini perizinan baru diberikan Kementerian ESDM untuk investor yang beroperasi di dalam negeri.
"Iya ada (yang berminat). Kan perlu persetujuan ESDM yang overseas (luar negeri) belum dapat persetujuan," ungkap Dwi di Jakarta, Selasa (4/8).
Dwi menambahkan, sejauh ini sudah ada perusahaan dari luar yang menyatakan minat. Sayangnya, ia masih enggan merinci mengenai hal tersebut.
Dwi mengakui, kondisi pandemi covid-19 menjadi penghambat dalam proses open data. Pasalnya, selama ini para calon investor yang tertarik akan datang ke Indonesia untuk melihat data potensi blok migas.
Sementara itu, nasib pengembangan tahap II Blok IDD juga masih belum menemui kepastian. Chevron Pacific Indonesia telah memastikan tidak akan melanjutkan proyek tersebut.
Sebelumnya, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo bilang, kondisi tersebut membuat pengembangan tahap II blok tersebut berpotensi tidak mempunyai cukup modal.
"IDD Tahap II tidak dapat bersaing untuk mendapatkan modal dalam portofolio global Chevron. Kami percaya proyek ini akan memiliki nilai untuk operator lain," tutur Soenitha kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).
Baca Juga: Catat! Kepala SKK Migas sebut pengganti Chevron di proyek IDD sudah ada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News