kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM ogah komentari kelanjutan proyek Blok Masela dan proyek IDD


Rabu, 05 Agustus 2020 / 14:59 WIB
Kementerian ESDM ogah komentari kelanjutan proyek Blok Masela dan proyek IDD
ILUSTRASI. Peta blok Masela


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih enggan buka suara soal kelanjutan dua proyek migas jumbo yakni Blok Masela dan Indonesia Deep Water Development (IDD).

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial enggan menanggapi pertanyaan awak media dalam sesi konferensi pers Rabu siang (5/8).

Disisi lain, kelanjutan nasib Blok Masela kini berada pada tangan Kementerian ESDM.

Baca Juga: SKK Migas menunggu surat resmi dari Chevron terkait rencana hengkang dari Blok IDD

Sehari sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, sejauh ini perizinan baru diberikan Kementerian ESDM untuk investor yang beroperasi di dalam negeri.

"Iya ada (yang berminat). Kan perlu persetujuan ESDM yang overseas (luar negeri) belum dapat persetujuan," ungkap Dwi di Jakarta, Selasa (4/8).

Dwi menambahkan, sejauh ini sudah ada perusahaan dari luar yang menyatakan minat. Sayangnya, ia masih enggan merinci mengenai hal tersebut.

Dwi mengakui, kondisi pandemi covid-19 menjadi penghambat dalam proses open data. Pasalnya, selama ini para calon investor yang tertarik akan datang ke Indonesia untuk melihat data potensi blok migas.

Sementara itu, nasib pengembangan tahap II Blok IDD juga masih belum menemui kepastian. Chevron Pacific Indonesia telah memastikan tidak akan melanjutkan proyek tersebut.

Sebelumnya, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo bilang, kondisi tersebut membuat pengembangan tahap II blok tersebut berpotensi tidak mempunyai cukup modal.

"IDD Tahap II tidak dapat bersaing untuk mendapatkan modal dalam portofolio global Chevron. Kami percaya proyek ini akan memiliki nilai untuk operator lain," tutur Soenitha kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Baca Juga: Catat! Kepala SKK Migas sebut pengganti Chevron di proyek IDD sudah ada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×