kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,28   -14,21   -1.54%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM pastikan proyek kelistrikan tetap lanjut di tengah wabah corona


Kamis, 16 April 2020 / 09:38 WIB
Kementerian ESDM pastikan proyek kelistrikan tetap lanjut di tengah wabah corona
ILUSTRASI. Proyek tol listrik Sulawesi tahap I. Kementerian ESDM pastikan proyek kelistrikan tetap lanjut saat wabah corona.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengoperasian dan pembangunan proyek ketenaglistrikan akan tetap berjalan sesuai rencana. Hanya saja, pelaksanaannya akan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan, keberlangsungan proyek ketenagalistrikan di tengah wabah Corona diperlukan untuk memastikan pelayanan listrik kepada masyarakat tetap andal dan aman.

Baca Juga: Petrokimia Gresik sebut penurunan harga gas bisa tingkatkan daya saing industri

“Masalah pengoperasian dan pemeliharaan, transmisi, distribusi tetap dilakukan seperti biasa karena itu untuk kepentingan public sehingga listriknya tetap aman dan andal,” tutur Hendra dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (15/4).

Guna mengeksekusi kebijakan tersebut, Hendra menyebut, Direktur Jenderal Ketenaglistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana telah mengirim surat ke masing-masing unit pembangkit listrik swasta atau independent power producer dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Program 35.000 megawatt (MW) menjadi proyek prioritas utama untuk dijalankan dengan prosedur kesehatan ketat. Beberapa proyek yang tengah berjalan di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, PLTU Tanjung Jati, dan PLTU Tambak Lorok. “Semua tidak ada laporan berhenti proyeknya,” terang Hendra.

Kelanjutan program 35.000 MW penting demi menopang pemenuhan kebutuhan kelistrikan, memperbaiki sistem kelistrikan yang ada, hingga meningkatkan cadangan listrik di saat penerapan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. “Pemerintah pasti melindungi masyarakatnya agar kualitas akses energi lebih bagus,” jelas dia.

Baca Juga: Pasar tertekan pandemi, asosiasi tambang dan migas sulit lakukan merger dan akuisisi

Sejalan dengan banyaknya masyarakat yang menerapkan sistem bekerja dari rumah, konsumsi listrik rumah tangga pun mengalami kenaikan.




TERBARU

[X]
×