kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM yakin pengembangan EBT bakal buka lapangan pekerjaan baru


Kamis, 20 Februari 2020 / 12:13 WIB
Kementerian ESDM yakin pengembangan EBT bakal buka lapangan pekerjaan baru
ILUSTRASI. PLN kejar proyek EBT


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target investasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sekitar US$ 20 miliar hingga 2024 mendatang.

Bersamaan dengan itu, pemerintah memastikan peluang lapangan kerja di sektor energi baru terbarukan (EBT) akan meningkat.

Baca Juga: Gandeng GREE Energy, Mahkota Group kembangkan proyek biogas

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan, nilai investasi tersebut diperlukan untuk mendorong target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 nanti.

Jika target investasi EBT sebanyak US$ 20 miliar terealisasi, hal tersebut akan membuka lapangan kerja baru sekaligus mengakselerasi capaian bauran energi.

Agung menjelaskan, nilai investasi sektor EBTKE dimulai dari tahun 2020 sebesar US$ 2 miliar. Kemudian menyusul tahun 2021 sebesar US$ 4 miliar, 2022 sebesar US$ 5 miliar, 2023 sebesar US$ 4 miliar, dan 2025 sebesar US$ 5 miliar.

Baca Juga: Pemerintah targetkan investasi EBT periode 2020-2024 capai US$ 20 miliar

“Kami memperkirakan nilai investasi ini mampu menyerap tenaga kerja melebihi tahun-tahun sebelumnya,” sambung dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, kemarin (19/2).

Saat ini, pemerintah berupaya meningkatkan penambahan kapasitas pembangkit EBT hingga 9.051 megawatt (MW) dalam 5 tahun. Rinciannya sebesar 687 MW di tahun 2020 kemudian meningkat jadi 1.001 MW di 2021, 1.922 MW di 2022, 1.778 MW di 2023, serta 3.664 MW di 2024 mendatang.

Lebih lanjut, elektrifikasi di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) juga menjadi fokus utama pemerintah melalui pemanfaatan EBT dengan harga yang kompetitif.

Baca Juga: Kinerja Surya Esa (ESSA) masih akan ditopang oleh penjualan amonia

“Energi lokal setempat bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi pembangkit yang murah dan mudah didapat, seperti PLTMH, PLTS, biogas, biomassa, juga potensi-potensi lainnya,” ungkap Agung.

Langkah lain yang ditempuh Kementerian ESDM untuk meningkatkan investasi dan mendorong kesempatan kerja sektor EBTKE dilakukan melalui penyederhanaan regulasi, pemanfaatan lahan bekas tambang sampai peningkatan program biodisel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×