Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan pihaknya telah menyiapkan pembangunan bandara Kertajati sisi udara baik runway, taxiway, apron, tower bahkan langkah operasional navigasinya.
Rencana pembukaan dan pengoperasian Bandara Kertajati- Jawa Barat untuk embarkasi haji pada bulan Juli tahun 2018 ini perlu disikapi secara serius mengingat waktunya semakin dekat.
“Sehubungan kesiapan rencana operasional bandara yang saat ini sedang dikebut penyelesaiaan pembangunannya,” ujarnya, Rabu (17/1).
Untuk itu, diperlukan koordinasi yang lebih intensif antara Ditjen Perhubungan Udara selaku regulator penerbangan nasional dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Angkasa Pura (AP) II sebagai calon pengelola bandara tersebut serta Pemerintah Daerah setempat.
Menurut Agus Santoso, masih ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas terkait pembangunan bandara tersebut. Seperti misalnya terkait teknis perpanjangan runway, rencana operasional penerbangan terkait keselamatan penerbangan dan keamanan bandara serta jalan akses dari dan menuju bandara tersebut.
“Seperti instruksi Bapak Presiden Joko Widodo bahwa Bandara Kertajati harus bisa dibuka dan dioperasionalkan pada tahun ini serta dapat digunakan untuk penerbangan haji pada bulan Juli. Untuk itu kesiapan operasionalnya harus dipersiapkan sebaik mungkin baik itu terkait keselamatan, keamanan dan pelayanan kepada pengguna jasa bandara. Kami selaku regulator mengajak PT. BIJB, PT. AP II dan Pemda setempat untuk berkoordinasi intensif sehingga operasional bandara nantinya berjalan lancar dan sukses, mengingat waktunya sudah semakin dekat dengan rencana pembukaan bandara,” ujar Agus.
Terkait perpanjangan runway, akan dilakukan untuk mengakomodir operasional pesawat yang berbadan besar untuk operasional penerbangan haji. Saat ini runway yang sudah terbangun berukuran 2.500 m x 60 m dengan apron berukuran 576 m x 151 m.