kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PU targetkan 75% rusunawa terhuni


Rabu, 25 Januari 2012 / 19:33 WIB
Kementerian PU targetkan 75% rusunawa terhuni
ILUSTRASI. Warga berjalan di depan mural dengan tema COVID-19 di halaman Balai Kota Depok, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/1/2021).


Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) menargetkan tahun ini jumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang terhuni mencapai 167 Twin Block. Angka itu setara dengan 75% dari total 222 Twin Block (TB) yang telah terbangun sejak tahun 2005.

Berdasarkan Direktorat Jenderal (ditjen) Cipta Karya Kementerian PU, dari 222 TB yang dibangun, saat ini sudah sekitar 55% yang terhuni atau setara dengan 122 TB.

Direktur Pengembangan dan Pemukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Amwazi Idrus menjelaskan, tambahan sekitar 20% terhuninya TB tersebut menyusul rampungnya ketersediaan listrik, air, serta sarana dan prasarana utilitas lainnya. “Akan ada tambahan 20% lagi yang dalam proses untuk dapat segera terhuni. Tahun ini semua sudah siap,” ujar Amwazi, di Gedung DPR RI, Rabu (25/1).

Sementara, menurut Amwazi, rusunawa yang belum siap untuk dihuni dikarenakan masih adanya berbagai macam kendala, seperti belum adanya kesiapan prasarana pendukung dari pemda hingga persoalan fisik rumah yang telah rusak karena lama tak terhuni. “Macam-macam persoalannya, tergantung kesiapan daerah, ada juga yang mau serah terima aset dulu baru menyiapakan sarana. Itu akan sulit,” ujarnya.

Selain 222 TB yang telah terbangun, Kementerian PU saat ini sedang dalam proses pembangunan 65 TB yang telah terkontrak pada tahun 2011 lalu. Sebetulnya, PU menargetkan tahun lalu akan ada 70 TB yang siap dibangun, namun hingga tutup buku masih ada beberapa permasalahan.

Amwazi mencontohkan, pembangunan TB di Cirebon yang masih terkendala persoalan lahan. Sementara di Pekanbaru, terkendala proses sanggahan lelang. “Sampai akhir tahun masih belum bisa dibangun (sisa 5 TB). Kami perkirakan, mulai pertengahan bulan ini sudah bisa jalan sehingga tahun ini seluruhnya (70 TB) dapat terbangun,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×