kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR tawarkan proyek senilai Rp 21,7 triliun lewat skema KPBU


Kamis, 01 Oktober 2020 / 13:04 WIB
Kementerian PUPR tawarkan proyek senilai Rp 21,7 triliun lewat skema KPBU
ILUSTRASI. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi senilai Rp 19,35 triliun serta penggantian dan/atau duplikasi jembatan tipe Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa dengan nilai investasi sebesar Rp 2,35 triliun.

Kementerian PUPR menyebutkan, penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi COVID-19.

"Melalui skema ini, Pemerintah juga dapat memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan diantaranya pembiayaan sebagian konstruksi, dukungan kelayakan, serta jaminan pemerintah pada proyek KPBU sehingga diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Menteri Basuki dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto, Rabu (30/9).

Baca Juga: Penerimaan pajak lainnya ditarget Rp 12,1 triliun di 2021, berkat tarif meterai baru

Sebagai informasi, Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi sepanjang 95,51 Km akan menjadi ruas kedua di Provinsi Bali setelah Tol Bali Mandara yang bertujuan untuk pengembangan sektor pariwisata Bali bagian Barat dan Utara. Terutama peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan. Tol ini juga bagian dari pengembangan Jalan Tol Trans Jawa-Bali yang nantinya akan terhubung dari Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur dan diteruskan hingga ke Bali.

Mekanisme pengembalian investasi proyek Tol Gilimanuk – Mengwi menggunakan skema User Based Payment (UBP) dengan masa konsesi 45 tahun. Konstruksi tol direncanakan mulai 2021-2023 dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024. Pembangunannya dilaksanakan secara bertahap dibagi menjadi 3 seksi, termasuk jalur kendaraan roda dua sepanjang 41,3 Km yang berada di seksi 2 dan 3.

Sementara untuk proyek penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH terdapat 38 jembatan dengan total panjang sekitar 3.000 meter yang berada di dalam sistem jaringan jalan nasional dan jalur logistik nasional di Pulau Jawa, baik di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH tersebar di jalur Pantai Utara (Pantura) sebanyak 17 jembatan, Lintas Tengah 11 jembatan, Lintas Selatan 8 jembatan, dan jalur Pantai Selatan (Pansela) sebanyak 2 jembatan.

Baca Juga: Banyak pengguna internet keluhkan jaringan lemot, begini kata Wifi Republic

Kebutuhan penanganan 38 jembatan CH tersebut merupakan bagian dari mitigasi risiko akibat usia jembatan yang sudah tua dan overloading kendaraan. Skema pengembalian investasi berupa ketersediaan layanan/Availability Payment dengan masa konsesi 12 tahun. Konstruksi jembatan direncanakan mulai 2021-2023 dan akan beroperasi penuh pada 2023.

Selanjutnya: Jalan Tol Manado-Bitung gratis selama dua pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×