kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemhub minta AP II segera gandeng PLN


Selasa, 21 September 2010 / 09:34 WIB
Kemhub minta AP II segera gandeng PLN


Reporter: Gentur Putro Jati |



NUSA DUA. Kejadian mati listrik di Bandara Soekarno-Hatta tidak membuat Kementerian Perhubungan (Kemhub) berpikir untuk mengambilalih pengelolaan listrik bandara. Pemerintah lebih menyarankan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II untuk segera bekerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk mengelola listrik bandara.

"Kami tidak ada rencana menarik listrik bandara karena fungsi kami sebagai regulator bukan operator. AP II seharusnya segera melibatkan PLN untuk mengelola listrik bandara sebagai objek vital," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay, Selasa (21/9).

Dirjen Herry menilai, saat kejadian mati listrik terakhir di Bandara Soekarno-Hatta akhir pekan lalu, sistem pendukung yang disiapkan AP II terbukti bekerja dengan baik. Sehingga tidak sampai menyebabkan antrian panjang penumpang.

"Sistem back up berjalan dengan baik. Saat ini sedang dipastikan penyebabnya, dan PLN diminta untuk mengecek instalasi kabel listrik di bandara yang sudah tua. Namun harus diperhatikan bahwa bandara itu prioritasnya seharusnya sama dengan istana karena merupakan objek vital," imbuhnya.

Mantan Administrator Bandara Soekarno-Hatta itu juga meminta AP II dan PLN untuk segera mengungkap penyebab sekuel mati listrik di bandara tersibuk di Indonesia tersebut.

"Segala kemungkinan perlu dicermati, harus diantisipasi faktor teknis dan non teknisnya. Atau bisa jadi itu human error yang disengaja, hal itu harus diwaspadai," tegas Herry.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengaku masih menunggu kepastian kerjasaama pengelolaan listrik di Bandara Soekarno-Hatta dari manajemen AP II. Pasalnya, sejak nota kesepahaman (MoU) diteken oleh dua BUMN itu pada 25 Agustus lalu, tidak ada follow up dari pihak AP II.

PLN telah menawarkan menawarkan empat skema kerjasama antar keduanya. Pertama, PLN hanya menjadi konsultan dan penasehat jika ada gangguan di bandara. Kedua, PLN bertanggung jawab hanya sampai gardu induk saja. Ketiga, PLN mengurusi hingga tegangan menengah 20 KV atau terakhir, PLN mengambil alih semuanya.

"Karena masyarakat tahunya bandara sudah MoU dengan PLN. Mudah-mudahan segera ada kejelasan. Kalaupun tidak jadi mengajak PLN juga tidak apa-apa. Yang penting ada keputusan," jelasnya.

Jumat akhir pekan lalu, listrik bandara mati pukul 12.30-13.42 WIB. Namun Direktur Utama AP II memastikan sistem pendukung listrik berfungsi dengan baik sehingga pergerakan penumpang dan lalu lintas pesawat berjalan normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×