kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.313   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.413   15,12   0,20%
  • KOMPAS100 1.042   -2,83   -0,27%
  • LQ45 788   -0,57   -0,07%
  • ISSI 247   -0,50   -0,20%
  • IDX30 409   0,09   0,02%
  • IDXHIDIV20 469   2,31   0,49%
  • IDX80 118   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 119   0,07   0,06%
  • IDXQ30 130   0,22   0,17%

Kemperin : Industri kuningan bisa manfaatkan bahan baku daur ulang


Senin, 26 Maret 2018 / 18:04 WIB
Kemperin : Industri kuningan bisa manfaatkan bahan baku daur ulang
ILUSTRASI. Direktur Jenderal ILMATE Harjanto menyerahkan pataka kepada Ketua Umum GIPELKI Eric Wijaya


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendorong produksi industri berbasis kuningan di dalam negeri melalui pemanfaatan daur ulang bahan baku kuningan atau tembaga dari sisa peralatan rumah tangga atau proyek yang sudah tidak terpakai.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menjelaskan upaya ini menjadi wujud untuk pelestarian lingkungan. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang saat ini modern, kualitas tetap terjaga dengan bahan baku daur ulang ini.

Harjanto menambahkan, industri kuningan dalam negeri saat ini mampu menghasilkan produk casting (peleburan) dan ekstrusi, di antaranya berupa valve, meteran air, serta produk kawat dan turunannya. “Dengan industri kuningan dalam negeri yang masih menggunakan bahan baku berasal dari skrap, memiliki keunggulan dari sisi efisiensi energi dan juga pengendalian lingkungan yang lebih sederhana dibandingkan industri logam dasar yang berasal dari alam,” kata Harjanto pada acara Pelantikan Pengurus Gabungan Industri Peleburan Kuningan Indonesia (Gipelki) di Jakarta, Senin (26/3).

Harjanto menambahkan ada porsi skrap kuningan yang masih dapat diekspor. Apalagi, pada 2017, industri logam mencatat pertumbuhan sebesar 5,87% atau di atas pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,07%. 

Saat ini, pertumbuhan industri logam dasar masih ditopang dari sektor besi baja, aluminum, nikel, tembaga, dan timah.

“Dengan keberadaan Gipelki, kami harapkan dapat memfasilitasi identifikasi kebutuhan bahan baku skrap kuningan,” tutur Harjanto.

Sementara itu, Ketua Umum Gipelki Eric Wijaya yang juga Komisaris PT Prima Copper Industri menuturkan, kebutuhan skrap kuningan untuk industri peleburan kuningan di Indonesia diperkirakan 25.000 ton per tahun atau senilai Rp 2,5 triliun.

“Dari skrap tersebut, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Gipelki telah memproduksi segala jenis produk kuningan dan berhasil menjualnya untuk industri dengan merek dunia,” ujarnya dalam keterangan pers (26/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×