Reporter: Noverius Laoli | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) akan mendorong ekspor beras khusus termasuk beras organik ke Timur Tengah (Timteng) mulai tahun depan. Beras organik merupakan beras yang budidayanya tidak menggunakan bahan kimia sintetis sejak dari awal penanaman, pengairan sampai pada panen.
Kemtan berjanji akan konsisten mendukung pengembangan beras khusus dalam negeri di sejumlah sentra pertanian. Yusni Emilia Haharap, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) mengatakan, potensi ekspor beras khusus seperti beras organik, beras ketan merah, dan beras ketan hitam sangat besar.
Beras organik menyasar pasar khusus untuk kalangan tertentu di sejumlah negara. "Ke depan kita sudah akan ekspor ke Arab Saudi," ujar Emilia akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, beras organik produksi Indonesia memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki negara lain.
Menurut Emilia, selama ini, Indonesia sudah mengekspor beras organik ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Ke depan, Indonesia akan menyasar negara-negara di Timteng dengan menjadikan Arab Suadi sebagai prioritas karena dari sana lebih mudah memasuki pasar negara-negara di Timteng.
Pengembangan beras organik ini, lanjut Emilia, sejalan dengan program Kemtan mendorong pengembangan 1.000 desa selama lima tahun ke depan. Pada tahun ini, Kemtan akan fokus pada identifikai daerah, memfinalkan pedoman teknis dan mensosialisaikan kepada masyarakat soal pengembangan beras organik. Kemudian Kemtan juga akan memetakan lokasi dan potensi desa-desa yang akan menjadi salah satu daerah produsen beras organik.
Sejauh ini Kemtan mencatat ekspor beras organik dari Indonesia masih sangat sedikit. Malahan volume ekspornya naik turun tiap tahun. Pada tahun 2011, ekspor beras organik sebanyak 51,95 ton, tahun 2012 ekspor beras organik tercatat 1.206 ton, tahun 2013 ekspor beras organik turun tinggal 313 ton dan tahun 2014 berdasarkan data sementara cuma 150 ton saja.