Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian (Kemtan) belum mengambil keputusan apakah ada impor beras atau tidak. Pasalnya, Kemtan masih mengamati proyeksi waktu El Nino dan dampaknya.
Namun pada prinsipnya, sebagai pembantu presiden, Amran menyatakan, siap melaksanakan perintah kapan saja. "Jadi persoalan impor tidak impor, lihat keadaan nanti. Kalau sudah ada perintah nanti baru," ujar Amran, Selasa (22/9).
Amran mengatakan, sejauh ini, Kemtan telah berupaya meningkatkan produksi beras milik petani dan meminimalisir dampak kekeringan. Namun kelihatannya, sampai saat ini, El Nino menujukkan gejala semakin menguat. Untuk itu, Kemtan terus meningkatkan bantuan pemerintah kepada petani di daerah untuk meminimalisir dampak kekeringan serta gagal panen.
Selain itu, Kemtan juga menyalurkan benih, dan menambah penyuluh kepada para petani. "Kami masih bisa panen setiap hari. Saya ke Tuban, Jawa Timur ada panen di dua tempat. Jadi tidak usaha polemikkan impor atau tidak impor," imbuh Amran.
Sebab, lanjut Amran, pemerintah saat ini memprioritaskan penanganan petani dan memenuhi cadangan pangan nasional. Amran bilang, hampir satu tahun memimpin Kemtan, ia berhasil membendung impor beras. Di sisi lain, ia mengklaim impor jagung, kedelai, daging dan komoditas lainnya juga menurun sejak ia menjadi Mentan.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menambahkan saat ini penyerapan beras Bulog sudah mencapai 2,3 juta ton dari target 2,5 juta ton pada akhir Oktbober nanti. Artinya masih ada waktu sebulan lebih lagi bagi Bulog untuk mencapai target penyerapan Bulog tersbut. Sementara itu, stok beras saat ini di gudang Bulog sebanyak 1,7 juta ton. "Rata-rata penyerapan beras dan gabah per hari sekitar 14.000 ton sampai 15.000 ton," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News