Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis batubara terlihat akan membara di semester II-2018. Selain adanya kenaikan harga, kuota dan produksi batubara juga diproyeksikan mengalami peningkatan.
Agustus ini, Harga Batubara Acuan (HBA) naik sebesar US$ 3,18 dari bulan sebelumnya seharga US$ 104,65 per ton menjadi US$ 107,83 per ton. Di samping itu, pemerintah pun membuka kesempatan penambahan kuota produksi batubara sebesar 100 juta ton untuk tahun ini.
Namun, sejumlah kenaikan dalam industri batubara itu tak otomatis membawa kenaikan terhadap bisnis peledak tambang batubara seperti yang digeluti PT Ancora Indonesia Resources Tbk.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources, Teddy Kusumah Somantri mengatakan, kenaikan harga batubara tidak berhubungan secara langsung dengan kenaikan harga bahan peledak.
“Tidak berhubungan langsung dengan kenaikan harga bahan peledak. Perubahan harga bahan peledak lebih dominan dipengaruhi oleh harga bahan baku yang berlaku secara internasional,” terang Teddy kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).
Kendati demikian, Teddy menyebut kondisi batubara saat ini dan prospeknya ke depan masih bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap bisnis bahan peledak Ancora. Antara lain melalui peningkatan permintaan Ammonium Nitrate, detonator dan jasa blasting.
Pada tahun ini, Ancora menargetkan produksi Ammonium Nitratae sebesar 120-130 ton. Hingga tengah tahun ini, Ancora sudah mencapai setengah dari target produksi tersebut.
”Realisasi sampai Juni sudah mencapai 50% dari target produksi, on track. Realisasi ini juga meningkat lebih dari 40% dibanding periode yang sama tahun lalu. Semuanya kami jual Ammonium Nitrat untuk domestik,” jelas Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News