kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan harga bawang dipicu distribusi tak merata


Sabtu, 14 Mei 2016 / 18:30 WIB
Kenaikan harga bawang dipicu distribusi tak merata


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

PALEMBANG. Sekretaris Kementerian Perdagangan, Sri Agustina mengatakan ketidakmerataan distribusi bawang dari sentra produksi ke daerah lain menjadi penyebab utama naiknya harga di pasaran.

"Sebenarnya jika dibandingkan antara produksi dan konsumsi, bawang justru surplus, tapi persoalannya distribusinya tidak merata, sehingga untuk daerah yang tidak kebagian atau tersendat pengirimannya dipastikan harganya melambung seperti terjadi pada bulan lalu," kata Sri di Palembang, Sabtu (14/5).

Ia yang dijumpai seusai acara pasar murah gula di Pasar Cinde Palembang mengemukakan, menjaga stabilitas harga bawang juga tidak mudah karena komoditas ini tergolong tidak bisa distok lama sehingga harus segera dilepas di pasar.

Selain itu kebutuhan petani yang tinggi terhadap uang tunai kerap membuat mereka telah menjual bawang justru sebelum dipanen (saat panen sudah milik tengkulak).

"Terkait ini, pemerintah berupaya mengeliminasinya dengan pembelian oleh Bulog, sehingga harga yang terbentuk di tingkat petani menjadi sesuai," kata dia.

Sementara ini, Bulog telah melakukan pembelian di sentra bawang di Cirebon, Tumanggung, Brebes, dari 23 sentra yang ada di Jawa.

Dengan begini, pemerintah optimistis bahwa kebutuhan bawang di Jawa dapat teratasi, begitu juga dengan di Sumatera.

"Hanya daerah Indonesia Timur saja yang masih rawan, tapi tidak bisa juga divonis seperti itu karena ini sedang proses dan Bulog menargetkan bisa melakukan banyak pembelian di sentra produksi bawang," kata dia.

Saat ini harga bawang yang terbentuk di pasaran secara rata-rata nasional Rp34 ribu per kg, atau masih jauh dari harga acuan Rp25.600.

Ke depan, untuk lebih menstabilkan harga bawang yang menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi, pemerintah akan memerintahkan Bulog untuk lebih aktif dalam pembelian bawang di sentra produksi.

Kemudian, mengembangkan perdagangan online antarpengepul dan antarkonsumen untuk mengurangi biaya sehingga harga yang terbentuk di pasaran menjadi lebih terjangkau masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×