kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Percepatan Implementasi Kendaraan Listrik


Kamis, 15 September 2022 / 09:21 WIB
Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Percepatan Implementasi Kendaraan Listrik
Mobil listrik Daihatsu Ayla EV dipamerkan di ajang GIIAS 2022 ICE BSD Tangerang Banten, Kamis (11/8/2022). Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Percepatan Implementasi Kendaraan Listrik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikarenakan tingginya harga minyak dunia. Kenaikan harga BBM ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan rendah emisi yang dapat meningkatkan efisiensi sekaligus mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

“Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2022 yang dikutip dari siaran pers di situs Kemenperin, Rabu (14/9).

Dirjen ILMATE mengemukakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung tentang keunggulan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

“Pada penyelenggaraan GIIAS 29th di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi, baik kendaraan berjenis hybrid sampai dengan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” ujar Taufiek.

Baca Juga: Hyundai Motors Indonesia Resmi Hadirkan Hyundai STARGAZER di GIIAS Surabaya 2022

Besarnya animo masyarakat tersebut dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan elektrifikasi dengan rincian 1.274 unit BEV/KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

Kemenperin juga memberikan apresiasi pada gelaran GIIAS ke-29 yang tercatat dihadiri hingga 385.000 pengunjung dengan jumlah transaksi sebesar Rp 11,74 triliun untuk pembelian sebanyak 26.658 unit kendaraan. Capaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang terselenggaranya GIIAS.

“Pameran GIIAS secara langsung akan menjadi pengungkit faktor produktivitas sekaligus sebagai bukti bahwa industri otomotif yang dijadikan sebagai sektor andalan dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia,” imbuh Taufiek.

Kemenperin menilai, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkutan. Saat ini, terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia. Industri kendaraan bermotor roda empat juga memiliki total investasi sebesar Rp 139,37 triliun dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun.

Baca Juga: Wuling Resmi Luncurkan Air ev di Kota Pahlawan Dalam Ajang GIIAS Surabaya 2022

Industri otomotif mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3. Sektor ini juga mampu memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya.




TERBARU

[X]
×