kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.239   100,00   0,65%
  • IDX 7.892   62,47   0,80%
  • KOMPAS100 1.206   9,93   0,83%
  • LQ45 979   9,02   0,93%
  • ISSI 229   0,72   0,32%
  • IDX30 500   4,58   0,93%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,11   0,82%
  • IDXV30 140   0,07   0,05%
  • IDXQ30 167   1,33   0,80%

Kenaikan Harga Biodiesel Kerek Biaya Operasional Tambang dan Alat Berat


Jumat, 02 Agustus 2024 / 19:34 WIB
Kenaikan Harga Biodiesel Kerek Biaya Operasional Tambang dan Alat Berat
ILUSTRASI. Tren kenaikan harga biodiesel berpotensi mengerek biaya produksi sektor pertambangan dan alat berat.Pho KONTANAchmad Fauzie/19/06/2008


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga biodiesel yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir berpotensi mengerek biaya produksi sektor pertambangan dan alat berat.

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) Biodiesel untuk Bulan Agustus 2024 sebesar Rp 12.382 per liter atau naik Rp 221 per liter dari bulan Juli 2024.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menuturkan bahwa HIP BBN Biodiesel tersebut, berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2024, sesuai dengan surat Direktur Jenderal EBTKE nomor T-2832/EK.05/DJE.B/2024 Tanggal 28 Juli 2024.

Baca Juga: Kementerian ESDM Akui Target Bauran EBT 23% di 2025 Sulit Tercapai

"HIP BBN Biodiesel Bulan Agustus 2024 mengalami peningkatan sebanyak Rp 221 per liter, apabila dibandingkan dengan Bulan Juli lalu yang berada di angka Rp12.161 per liter," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/8).

Kontan mencatat, pada Januari 2024, harga biodiesel tercatat sebesar Rp 10.896 per liter, Juli Rp 12,161 per liter, dan Agustus Rp Rp 12.382 per liter.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan, biaya bahan bakar sangat berpengaruh terhadap beban biaya operasional perusahaan tambang.

"Sekitar 25-35% terhadap cost operational. Sehingga kenaikan harga acuan biodiesel tersebut (apalagi saat ini pemerintah mewajibkan penggunaan B35) akan berdampak terhadap beban biaya operasional," kata Hendra kepada Kontan, Jumat (2/8).

Hendra menambahkan, solusi memitigasi kenaikan ini tentu perusahaan sedapat mungkin melakukan efisiensi. Produksi tetap diupayakan maksimal agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Dari emiten, Direktur PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) Hendry Narindra Dewantoro mengatakan, harga biodiesel yang terus naik tentunya berdampak ke biaya operasional, akan tetapi tidak signifikan, karena komponen biaya yang terpengaruh hanya 20-30% dari total.

"Untuk mengatasinya kita punya formulasi harga yang memperhitungkan kenaikan atau penurunan harga fuel, biasanya setelah harga naik/turun >10% baru formula penyesuaian berlaku efektif. Jika perubahan harga fuel masih 0-10%, formula tersebut belum efektif," ujar Hendry kepada Kontan, Jumat (2/8).

Baca Juga: Naik Rp 221, Harga Biodiesel Jadi Rp 12,382/Liter Per Agustus 2024

Sementara itu, dari sisi pengguna industri alat berat, Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Yushi Sandidarma menuturkan, kenaikan harga biodiesel ini pastinya akan berdampak pada biaya operasional. Untuk itu, industri alat berat akan bernegosiasi ke project owner dan meningkatkan efektivitas produksi.

Asal tahu,  besaran HIP BBN jenis Biodiesel dihitung berdasarkan ketentuan Diktum Kesatu Keputusan Menteri ESDM Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel yang Dicampurkan ke Dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan besaran konversi Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel adalah sebesar USD85/MT, dengan cara perhitungan HIP BBN biodiesel menggunakan formula HIP = (Harga CPO KPB Rata-rata + 85 USD/ton) x 870 kg/m3 + Ongkos Angkut.

"Besaran ongkos angkut mengacu pada besaran maksimal ongkos angkut BBN jenis biodiesel yang dicampurkan ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024," tuturnya.

Adapun konversi nilai kurs, imbuh Agus, menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 Juni hingga 24 Juli 2024 sebesar Rp 16.286.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×