kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,54   -7,83   -0.79%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga pakan ternak iringi harga daging ayam


Rabu, 06 Juni 2018 / 19:55 WIB
Kenaikan harga pakan ternak iringi harga daging ayam
ILUSTRASI. Penjualan daging ayam


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga pakan ternak naik dan menjadi salah satu alasan kenaikkan harga daging ayam. Namun, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman meyakini hal tersebut tidak menjadi satu-satunya alasan yang sebabkan harga daging ayam melonjak.

"Memang industri pakan masih struggle untuk adjust kenaikan yang lalu, tapi naik turunnya daging ayam sebenarnya karena supply dan demand apalagi ini habis THR banyak yang belanja," jelas Sudirman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/6).

Apalagi dari sisi harga komoditas kedelai internasional, kini harganya sudah turun ke US$ 1.005 per gantang. Namun bila diiringi volatilitas dollar yang masih naik, jelas menjadi pertimbangan tambahan bagi industri pakan yang mayoritas komponennya berasal dari impor.

Sudirman melanjutkan, kini harga pakan broiler dari Rp 7.000 per kilogram kini naik Rp 150 per kg dari bulan lalu. Pakan konsentrat naik Rp 300 per kg menjadi Rp 7.500 per kg, sedangkan untuk pakan jadi, naik Rp 150-Rp 200 per kg dari angka bulan lalu di Rp 7.000 per kg.

"Untuk pakan konsentrat naik lebih tinggi karena komponen bahan baku yang diimpor lebih banyak," jelasnya Sudirman.

Sudirman mengakui, kenaikan harga pakan memang berimbas pada Feed Conversion Ratio (FCR) ayam, dimana yang normal adalah 1,6x sedangkan volatilitas harga menyebabkan konversinya naik menjadi 1,8x.

Namun mengingat kesigapan pemerintah yang aktif mengendalikan harga, Sudirman yakin komoditas daging ayam bakal tetap terkendali. Apalagi dalam pantauannya, harga ayam hidup di level peternak sudah turun menjadi Rp 19.000 per kg.

Namun selain karena pakan ternak, kenaikan harga ayam juga disebabkan oleh pengurangan produksi ayam yang dilakukan oleh pemerintah pada 2017 silam, serta pelarangan menggunakan hormon penumbuh Antiobiotic Growth Promoter. Akibatnya, ayam lebih rentan sakit dan semakin mengurangi stok.

"Kebijakan ini baik karena memastikan kualitas ayam bagus untuk dikonsumsi, tapi bagi peternak kecil ini jadi tantangan berat karena ayamnya jadi mudah sakit," kata Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×