kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Harga sayuran Bisa Pengaruhi Inflasi Juni


Jumat, 25 Juni 2010 / 09:45 WIB
Kenaikan Harga sayuran Bisa Pengaruhi Inflasi Juni


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Perdagangan sayuran di pasar tradisional tidak ada tata niaganya layaknya gula maupun beras. Itu sebabnya, mekanisme pasar sangat menentukan naik-turunnya harga jual di pasaran.

Di pasar Bendungan Hilir Jakarta Selatan, Tanti, pedagang sayuran, menjual harga cabai merah kriting Rp 35.000 per kilogram, dari sebelumnya yang hanya Rp 20.000 per kg. Sama saja dengan cabai rawit merah, naik dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp. 21.000 per kg. “Naiknya gila-gilaan, belakangan setiap hari naik terus,” kata Tanti ditemui KONTAN di pasar, Kamis (24/6).

Nasib bawang merah tak jauh berbeda. Minggu lalu, Tanti menjual bawang merah dengan harga Rp 12.000 per kg, sekarang harganya naik menjadi Rp 14.000 per kg. Sementara itu, bawang putih juga naik dari Rp 16.000 per kg menjadi Rp 24.000 per kg.

"Ini masalah cuaca, dan sayuran itu sangat bergantung pada cuaca sehingga produksinya mengalami masalah sehingga harga naik," kata Jimmy Bella, Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kementerian Perdagangan.

Jimmy menilai, daerah yang mengalami kenaikan harga sayuran hanya Jakarta atau daerah lain yang tidak menghasilkan sayur-sayuran. Sementara itu, kantong-kantong penghasil sayuran tak mengalami kendala apapun.

"Daerah lain saya telpon tidak ada masalah, karena mereka memiliki suplai sendiri," kata Jimmy.

Menurut Jimmy, kenaikan harga akan banyak mempengaruhi inflasi bulan Juni. Untuk menekan harga, maka produksi perlu dikerek. Hanya saja, curah hujan masih terbilang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×