Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT PLN (Persero) menghitung, kenaikan konsumsi listrik untuk Jawa Bali tidak akan berlanjut kepada semester kedua tahun 2010. Konsumsi listrik pada semester kedua kemungkinan naik sebesar 9% hingga 10% atau sekitar 2% hingga 3% dari konsumsi listrik semester pertama tahun ini.
"Kenaikan paling banyak untuk sektor industri daripada sektor rumah tangga. Apalagi untuk industri yang bergerak dalam bidang ekspor," kata Direktur Operasi PLN Ngurah Adyana kepada KONTAN.
Bagi industri, kenaikan konsumsi listrik ini merupakan tanda bahwa krisis global sudah tidak menghantui kondisi industri di dalam negeri.
Seperti diketahui pada semester pertama pada tahun lalu, industri di Indonesia terutama yang berorientasi kepada ekspor terkena dampaknya. Banyak industri yang kolapse dan terpaksa menahan kegiatannya. Akibatnya konsumsi listrik juga ikut berkurang.
"Konsumsi listrik paling banyak di industri di wilayah Jawa Barat dan Banten karena naiknya mencapai 19%," tandas Ngurah.
Kenaikan konsumsi listrik terlihat dari neraca daya milik PLN. Biasanya, untuk beban puncak PLN di wilayah Jawa Bali hanya sebesar 16.900 MW. Namun, pada hari Kamis, 03 Juni 2010, beban puncak PLN Jawa Bali mencapai 17.800 MW. Sedangkan untuk beban puncak Jawa Bali tertinggi terjadi pada tanggal 31 Mei 2010 yang mencapai 17.896 MW. Apalagi dengan adanya musim perhelatan piala dunia, dipastikan konsumsi listrik di wilayah Jawa-Bali akan naik sebesar 5,8% selama satu bulan.
Berdasarkan data pelanggan PLN bulan Februari, jumlah pelanggan PLN se-Indonesia mencapai 39,5 juta. Sekitar 80%nya atau sekitar 29,5 juta merupakan pelanggan listrik PLN yang ada di Jawa, Madura dan Bali. jumlah total pelanggan PLN hingga 2009, sebanyak 39,12 juta pelanggan. Sedangkan pelanggan pada 2008 sebanyak 38,62 juta pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News