kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.334   -66,00   -0,40%
  • IDX 7.177   34,32   0,48%
  • KOMPAS100 1.046   5,40   0,52%
  • LQ45 815   2,98   0,37%
  • ISSI 225   1,49   0,67%
  • IDX30 426   1,98   0,47%
  • IDXHIDIV20 506   2,31   0,46%
  • IDX80 118   0,62   0,53%
  • IDXV30 120   1,14   0,96%
  • IDXQ30 140   0,53   0,38%

Kenaikkan TDL ganggu industri tekstil hadapi MEA


Kamis, 01 Mei 2014 / 13:57 WIB
Kenaikkan TDL ganggu industri tekstil hadapi MEA
ILUSTRASI. Petugas Customer Service melayani nasabah di Kantor Cabang BNI Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (31/12/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kenaikkan tarif dasar listrik per 1 Mei untuk industri, mengganggu persiapan industri tekstil hadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan. Pasalnya, industri tekstil harus mengerem kapasitas produksi mereka untuk jaga arus kas perusahaan yang tergerus kenaikkan beban produksi.

Ade Sudrajat Usman, Ketua Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan kenaikkan TDL tersebut mengurangi kapasitas produksi sebesar 10%-15%. "Padahal kita sudah bersiap-siap, untuk hadapi Masyarakat Ekonomi Asean, tapi kapasitas produksi menurun. Ini menurunkan daya saing industri," ujar Ade pada KONTAN, Rabu (30/4).

Ia mengatakan dengan kenaikkan TDL mengerek beban produksi industri tekstil sebesar 10%-15%. Catatan saja mulai hari ini, perusahaan akan terkena kenaikkan tarif dasar listrik 34% sampai dengan 68%.

Ade mengatakan bisa saja, beban produksi tersebut ditutup oleh kenaikkan harga jual mereka. Namun ia mengatakan pasar Indonesia belum bisa menerima tekstil dengan harga mahal.

Lebih lanjut Ade mengatakan, akibatnya impor tekstil murah akan segera membanjiri pasar. Defisit neraca perdagangan pun bisa kembali membengkak. "Orang Indonesia itu belum quality minded, tapi yang penting murah. Biar impor kualitas jelek yang penting murah," ujar Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×