Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Dia pun bilang, berdasarkan kontrak yang ada, perubahan kontrak hanya dapat dilakukan jika ada perubahan peraturan dari pemerintah ataupun terjadi peristiwa force majeur.
“Sepertinya renegosiasi kontrak tidak akan dilakukan oleh PLN karena akan berakibat pada hilangnya kepercayaan investor dan lender mereka,” terang Wilson.
Sekadar catatan, dalam laporan keuangan KEEN tahun 2019, segmen penjualan listrik menyumbang pendapatan sebanyak US$ 1,26 juta. Jumlah ini sebenarnya turun 66,40% (yoy) ketimbang realisasi di tahun 2018 sebesar US$ 3,75 juta.
Baca Juga: Ada corona, Kencana Energi Lestari (KEEN) mulai mitigasi alokasi capex tahun ini
Hasil tersebut turut mempengaruhi realisasi pendapatan KEEN secara keseluruhan di tahun 2019 yang mengalami penurunan 10,47% (yoy) menjadi US$ 23,67 juta. Sedangkan di tahun 2018, total pendapatan KEEN mencapai US$ 26,44 juta.
Wilson menjelaskan, saat itu kinerja penjualan listrik KEEN turun akibat berkurangnya pendapatan dari anak usaha PT Energi Sakti Sentosa (ESS) yang mengelola PLTA Pakkat.
Penjualan listrik oleh ESS turun dari 104 gigawatt per hour (GWh) di tahun 2019 dari sebelumnya 128 GWh. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan beban listrik di sistem interkoneksi Sumatera yang lebih rendah dari rencana awal. “Alhasil perusahaan menurunkan jumlah produksi,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News