Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yakin kinerja keuangannya akan meningkat di tahun ini, terlepas dari tantangan yang ada.
Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi menyampaikan, bisnis penjualan listrik masih akan terus diandalkan oleh perusahaan meski di tahun ini konsumsi listrik nasional cenderung mengalami penurunan akibat pandemi virus corona.
Keyakinan tersebut beralasan mengingat salah satu proyek yang digarap KEEN yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Air Putih di Bengkulu telah beroperasi pada akhir tahun lalu. PLTA ini berkapasitas 21 megawatt (MW) dan dikelola melalui anak usaha perusahaan yaitu PT Bangun Tirta Lestari.
Baca Juga: Kencana Energi Lestari (KEEN) alami penurunan pendapatan dan laba di tahun 2019
Lewat PLTA tersebut, KEEN diproyeksikan memperoleh pendapatan di kisaran US$ 8 juta-US$ 9 juta di tahun ini. Adapun target pendapatan KEEN secara keseluruhan di tahun ini adalah sebesar US$ 31 juta.
“Kami optimistis penjualan listrik akan meningkat seiring dengan mulai beroperasinya PLTA Air Putih,” kata Wilson, Jumat (19/6) lalu.
Lebih lanjut, Wilson mengaku, kendati ada potensi tren konsumsi listrik nasional turun di tahun ini, pihaknya belum mendapat informasi apakah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berniat renegosiasi kontrak terhadap kedua PLTA KEEN atau tidak. Asal tahu saja, selain PLTA Air Putih, KEEN juga sudah mengoperasikan PLTA Pakkat yang berlokasi di Sumatra Utara dengan kapasitas 18 MW.
Dia pun bilang, berdasarkan kontrak yang ada, perubahan kontrak hanya dapat dilakukan jika ada perubahan peraturan dari pemerintah ataupun terjadi peristiwa force majeur.
“Sepertinya renegosiasi kontrak tidak akan dilakukan oleh PLN karena akan berakibat pada hilangnya kepercayaan investor dan lender mereka,” terang Wilson.
Sekadar catatan, dalam laporan keuangan KEEN tahun 2019, segmen penjualan listrik menyumbang pendapatan sebanyak US$ 1,26 juta. Jumlah ini sebenarnya turun 66,40% (yoy) ketimbang realisasi di tahun 2018 sebesar US$ 3,75 juta.
Baca Juga: Ada corona, Kencana Energi Lestari (KEEN) mulai mitigasi alokasi capex tahun ini
Hasil tersebut turut mempengaruhi realisasi pendapatan KEEN secara keseluruhan di tahun 2019 yang mengalami penurunan 10,47% (yoy) menjadi US$ 23,67 juta. Sedangkan di tahun 2018, total pendapatan KEEN mencapai US$ 26,44 juta.
Wilson menjelaskan, saat itu kinerja penjualan listrik KEEN turun akibat berkurangnya pendapatan dari anak usaha PT Energi Sakti Sentosa (ESS) yang mengelola PLTA Pakkat.
Penjualan listrik oleh ESS turun dari 104 gigawatt per hour (GWh) di tahun 2019 dari sebelumnya 128 GWh. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan beban listrik di sistem interkoneksi Sumatera yang lebih rendah dari rencana awal. “Alhasil perusahaan menurunkan jumlah produksi,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News