kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Kendaraan Hidrogen Bakal Dapat Insentif dari Pemerintah? Begini Kata Bahlil


Selasa, 15 April 2025 / 18:54 WIB
Kendaraan Hidrogen Bakal Dapat Insentif dari Pemerintah? Begini Kata Bahlil
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo (kanan) tengah mendengar penjelasan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto (ketiga kanan) di depan Toyota Mirai berteknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) cut body saat mengunjungi booth Toyota pada penyelenggaraan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHESE) 2025, yang berlangsung di JICC, Senayan, Jakarta, Selasa (15/04). Kehadiran kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen merupakan wujud komitmen Toyota menghadirkan kendaraan ramah lingkungan sebagai ekosistem untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dengan memanfaatkan penggunaan hidrogen sebagai solusi energi masa depan yang berkelanjutan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan dengan bahan bakar hidrogen (H2) disebut akan memiliki potensi sama dengan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), khususnya soal potensi pemberian insentif dari pemerintah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap pemerintah saat ini tengah menggodok potensi pemberian insentif untuk mendorong perkembangan hidrogen khususnya hidrogen sebagai bahan bakar di dalam negeri.

"Insentifnya kita lagi bahas. Jadi kita lagi tanya siapa (investasi) yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita akan jalankan," ungkap Bahlil usai menghadiri Konferensi Ekosistem Hidrogen atau Global Hydrogen Summit 2025 di Jakarta, Selasa, (15/04).

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) dan Grup PGAS Mengkaji Pengembangan Green Hydrogen

Ia menambahkan, proses pemberian insentif akan dimulai dengan melihat pada potensi pasar kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia. Langkah ini juga dilakukan seperti saat pertama kali kendaraan berbasis listrik atau EV masuk.
 
"Sama dengan dulu ketika Hyundai ingin membangun pabrik mobil di Karawang, mobil listrik. Waktu itu saya masih menteri investasi dan saya yang mediasi itu," kata Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil bilang, pemerintah akan melihat lebih detail terkait potensi kendaraan hidrogen ke depannya.
 
"Tinggal kita lihat variabel mana yang pemerintah perlu hadir untuk memberikan insentif agar visibel, ketika investor ini mau melakukan investasi.

Baca Juga: Menteri Bahlil Ungkap 3 Sumber Utama Energi Hidrogen di Indonesia

Adapun saat ini, di Indonesia tercatat baru Toyota Indonesia yang mengembangkan kendaraan berbahan bakar hidrogen yang diberi nama Toyota Mirai. Sayangnya, Mirai belum dipasarkan di Indonesia.

Selain mobil, Toyota juga telah membangun ekosistem hidrogen dengan meresmikan hydrogen refueling station pertama yang memiliki tekanan 700 bar pada awal Februari 2025 lalu. 

Selanjutnya: Eksportir Kopi Tersudut Tarif Trump, Diversifikasi Jadi Harapan

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok (16/4) di Jawa Tengah, Antisipasi Hujan di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×