kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BPH Migas: Proyek pipa gas Cirebon-Semarang bakal didanai APBN


Senin, 23 Agustus 2021 / 14:42 WIB
Kepala BPH Migas: Proyek pipa gas Cirebon-Semarang bakal didanai APBN
ILUSTRASI. Kepala BPH Migas menyebut, proyek pipa gas Cirebon-Semarang bakal didanai APBN.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan, sedianya pembangunan ruas pipa gas Cisem bakal didanai dengan APBN secara utuh untuk dua tahun yakni di 2022 dan 2023. Namun, dengan kondisi keuangan negara saat ini maka penggunaan APBN baru hampir bisa dipastikan untuk tahun anggaran 2022 terlebih dahulu.

Selain itu, pembangunan ruas jalur pipa juga bakal dilakukan bertahap memprioritaskan urgensi kebutuhan industri pengguna gas.

"Kelihatannya yang 2022 sudah pasti dengan APBN tapi ruasnya dibagi dua. Yang akan didahului Semarang ke Batang karena ini lebih urgen," terang Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Senin (23/8).

Baca Juga: Kewenangan komite BPH Migas yang lama berakhir, bagaimana nasib Cisem?

Erika melanjutkan, pihaknya sudah mengusulkan besaran investasi dalam rencana anggaran tahun 2022 sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Semarang-Batang.

Adapun, untuk tahun 2023 saat ini muncul dua opsi yang bisa digunakan yakni dengan APBN maupun skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

BPH Migas telah melakukan kordinasi dengan Kementerian terkait guna mendapatkan kepastian penggunaan anggaran. Hal ini dinilai perlu, pasalnya industri pengguna gas di wilayah Batang telah menanti pasokan gas.

"Kami (sudah) kemukakan dalam kordinasi dengan kementerian dan kami ingin dapatkan kepastian penganggaran di APBN," kata Erika.

Selanjutnya: BPH Migas kaji pembentukan peraturan tentang penyalur skala kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×