kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepercayaan konsumen pada brand pengembang jadi pendorong penjualan saat wabah corona


Jumat, 29 Mei 2020 / 18:49 WIB
Kepercayaan konsumen pada brand pengembang jadi pendorong penjualan saat wabah corona
ILUSTRASI. Proyek Ciputra Residence


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat pandemi Covid 19, sejumlah pengembang terus melakukan strategi baru untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya, Ciputra Group yang secara intens melakukan digital marketing pada semua proyek yang dikembangkan. Anak usaha Ciputra Group, PT Ciputra Residence mencatatkan penjualan dengan jumlah yang cukup besar selama masa pandemi.

Menurut Associate Marketing Director Ciputra Residence Yance Onggo, kepercayaan konsumen pada brand menjadi salah satu alasan mengapa pengembang besar masih bisa mencatatkan penjualan.

“Karena orang perlu kepastian di tengah banyaknya ketidakpastian ini. Pengembang yang sudah ternama akan lebih dipercaya para konsumen karena sudah jelas kinerjanya di masa-masa sebelum pandemi,” ungkapnya dalam konferensi virtual Industry Roundtable, Jumat (29/5).

Sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membidik dua segmen pembeli yang berbeda di tengah pandemi. "CTRA memilih pembeli rumah anyar sebagai target konsumen. Target kami adalah pembeli rumah pertama,” kata Direktur Independen Ciputra Tulus Santoso.

Baca Juga: Penjualan perumahan CitraLand Puri masih sesuai target

Tahun ini, Ciputra Development menargetkan bisa meraih prapanjualan atau marketing sales antara Rp 6,1 triliun sampai dengan Rp 6,7 triliun. Selain itu, CTRA juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu terjadi peningkatan sekitar 72,11% atau sebesar Rp 581 miliar.

CTRA juga terus memacu semua proyek di bawah Ciputra Group untuk terus berinovasi agar penjualan tetap terjaga dengan baik. Salah satu strategi yang terus dikembangkan dan diperkuat adalah mengoptimalkan digital marketing. Semua proyek saat ini terus dipacu untuk menggenjot penjualannya lewat digital marketing. Sebab selama Covid 19 belum selesai, marketing konvensional masih susah dilakukan.

Menurut Tulus, tujuan memperkuat sistem digital marketing ini bukan semata untuk penjualan unit. Namun lebih dari itu adalah bagaimana hubungan dengan customer terjaga dengan baik selama masa pandemi Covid-19 yang membuat orang harus menjaga social distancing.

“Jadi semua online kami lakukan. Selling online, open house online, event online dan lain-lain. Training online kami lakukan di seluruh grup Ciputra di Indonesia. Online ini juga untuk tujuan customer maintenance,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I/2020, CTRA membukukan pendapatan Rp 1,50 triliun atau turun 8,53% year-on-year (yoy). Dengan begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan juga terkoreksi 37,45% menjadi Rp 177,50 miliar.

Menurut Tulus, semua pasar akan dibidik oleh CTRA. CTRA bakal mencari peluang di antara kelas menengah dan menengah bawah. “Semua pasar kita bidik karena berdasarkan segmen menengah bawah sedang sulit begitu pun dengan yang atas. Maka disitu kami akan mencari peluang,” katanya.

Ia mengatakan, perseroan belum mengubah target apapun baik itu marketing sales atau belanja modal. CTRA, lanjutnya, bakal menunggu sampai semester I/2020 berakhir. “Kami belum mengubah target, tunggu sampai Juni karena untuk merevisi target saat ini ketidakpastiannya terlalu besar,” ujarnya.

Baca Juga: Mulai beroperasi, Ciputra Development (CTRA) pastikan okupansi malnya tetap 95%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×