Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tahun ini, PT Duta Pertiwi Tbk memasang mode bisnis dalam level konservatif. Pasalnya, entitas Sinarmas Group tersebut hanya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 500 miliar-Rp 700 miliar. Tahun lalu, capex perseroan sekitar Rp 1 triliun.
Tidak banyak proyek baru yang bakal diluncurkan oleh pengembang dengan kode saham DUTI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. "Tahun ini, hanya ada dua proyek baru yang kami luncurkan, yaitu Aerium TPB dan Lenteng Agung," tambah Direktur Utama Duta Pertiwi, Lie Jani, (6/5).
Untuk proyek di Aerium, lokasinya berdekatan dengan Puri Indah, Jakarta Barat. Perseroan akan meluncurkan Aerium Taman Permata Buana (TPB) pada semester kedua nanti. Total lahan proyek ini seluas 1,8 hektare dan akan dibangun dua tower kondominium diatasnya.
Namun, perseroan tidak bergerak sendiri dalam pengerjaan proyeknya melainkan menggandeng Itochu. Nilai proyek itu lumayan besar, memiliki gross development value sekitar Rp 2 triliun.
Selanjutnya, proyek superblok di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Proyek dibangun di atas lahan seluas 5,4 hektare itu di atasnya akan didirikan superblok ritel, service apartment, hotel, dan kondominium.
Proyek ini masih dalam tahap pematangan konsep desain. Tapi untuk tahap pertama, konstruksi akan dimulai dengan pembangunan kondominium dan penjualan di tahap awal ini ditargetkan mencapai Rp 300 miliar.
Proyek tersebut sebagian akan di dandani dari anggaran capex tahun ini. Sebagian lainnya akan digunakan untuk kebutuhan existing project dan kebutuhan penambahan land bank. "Dari total capex, sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar akan digunakan untuk akuisisi lahan," pungkas Lie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News