Reporter: Riski Widia Puspitasari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bandara Kertajati yang terletak di Majalengka, Jawa Barat tak hanya difungsikan sebagai Bandara Internasional saja. Bandara yang memiliki konsep Aerotropolis ini juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja dilingkungan sekitarnya.
Deny Juanda, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat mengungkapkan, selama ini di Majalengka dikenal memiliki penghasilan dari sektor agraris. Dengan adanya bandara ini, kedepannya diharapkan Jawa Barat bisa berkembang menjadi kawasan industri.
"Kementerian Perindustrian menyebutkan 60% industri ada di Cikarang, Jawa Barat. Cikarang itu ada di sisi barat, sedangkan Majalengka ada di sisi timurnya. Nantinya akan ada kembar kawasan industri," ujar Deny acara seminar The Future Plan and Design for Airport City & Aetropolis di Hotel Pullman, Kamis (13/2).
Deny menuturkan, pengembangan kawasan industri tersebut terkait dengan janji pemerintah Jawa Barat yang menargetkan bisa menyerap tenaga kerja yang besar.
Kata dia, kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri berteknologi tinggi, namun tidak bisa terlalu banyak menyerap tenaga kerja. Nah, sedangkan di Majalengka nantinya akan dibuat kawasan industri berteknologi tinggi dengan melibatkan banyak pekerja. " Untuk jenis industrinya masih akan kita pikirkan nanti," katanya.
Untuk itu ia berharap masyarakat Majalengka tak alergi dengan pengembangan industri. Di dalam kawasan Aerotpolis tersebut nantinya tak hanya berdiri pabrik produksi, tetapi juga akan ada untuk pengembangan produk atau riset. Ini sejalan dengan konsep Aerotropolis yang menjadikan bandara dan kota sebagai suatu kesatuan.
"Intinya begini, sawah boleh berkurang lalu teknologi masuk. Tapi dengan teknologi tinggi itu kita bisa meningkatkan produktivitas, kita bisa jadi negara pengekspor," tutur Deny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News