kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerugian dunia usaha akibat banjir 2020 capai Rp 1 triliun


Minggu, 12 Januari 2020 / 17:59 WIB
Kerugian dunia usaha akibat banjir 2020 capai Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Pemukiman warga terendam banjir di kawasan Cipinang, Jakarta, Rabu (01/01).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun ini membuat berbagai aktivitas bisnis lumpuh total. Hitungan Himpunan Pengusahan Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta, kerugian akibat banjir mencapai Rp 1 triliun.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menjelaskan, kerugian tersebut menghitung perputaran uang selama libur tahun baru yang biasanya melonjak tajam. 

Banjir yang terjadi mulai 1 Januari lalu tergolong diluar perkiraan dan sangat memukul pelaku usaha diberbagai sektor seperti ritel, restoran, pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata, pengelola taksi, hingga transportasi online seperti Grab dan Gojek.

Baca Juga: Barang milik negara terdampak banjir, kerugiannya capai Rp 50,6 miliar

"Kerugian transaksi atau perputaran uang diperkirakan mencapai triliun," kata Sarman dalam siaran pers, Minggu (12/1). Perkiraan kerugian tersebut dengan asumsi perhitungan sebagai berikut.

Pertama, sektor ritel diperkirakan ada 400 toko ritel terkena dampak langsung karena tidak bisa membuka pelayan bagi pelanggan. Jika satu toko memiliki pelanggan sekitar 100 orang dikali 400 toko jumlah pelanggan capai 40.000. Dengan asumsi belanja rata-rata Rp 250.000, maka kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 miliar per hari.

"Ini belum termasuk toko ritel yang ada di dalam pusat perbelanjaan dan pasar tradisional," jelas Sarman yang juga Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Baca Juga: Kerugian IKM korban banjir mencapai miliaran rupiah

Ia menambahkan, pusat perbelanjaan di Jakarta ada sekitar 82 dengan rata-rata pengunjung saat libur tahun baru mencapai 5.000 orang. Asumsikan belanja makan dan minum minimal Rp 200.000, maka transaksi setara Rp 82 miliar per hari.

"Jika pengunjung turun sekitar 50% maka kerugian transaksi mencapai Rp 41 miliar per hari," hitung dia.




TERBARU

[X]
×