kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kerugian Pertamina jual Premium hampir impas


Senin, 02 November 2015 / 13:58 WIB
Kerugian Pertamina jual Premium hampir impas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Hingga September 2015, PT Pertamina (Persero) mencatatkan total kerugian dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium sekitar Rp 15,2 triliun. Angka tersebut muncul lantaran harga Premium yang dibanderol di bawah harga keekonomiannya.

Meski begitu, kerugian Pertamina perlahan surut lantaran telah tertutupi oleh langkah-langkah efisiensi yang dilakukan.

Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman mengatakan bahwa secara kinerja finansial hingga kuartal III, Pertamina berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$ 914 juta.

"Meskipun kita tidak bisa menetapkan volume pricing sesuai MOPS, khusus untuk Premium kita hampir impas, tidak ada tambahan, kita hampir memperoleh keuntungan terimakasih juga ada inovasi," katanya, di Kantor Pusat Pertamina, Senin (2/10).

Ia juga mengklaim bahwa tidak ada tambahan kerugian signifikan yang timbul di Oktober.

"Pada prinsipnya secara korporasi kita, apa yang diterapkan di pasar dapat tertutup dengan upaya saving internal," tandasnya.

Berdasarkan laporan kinerja Pertamina pada kuartal III, perseroan mengaku terus melakukan efisiensi sebagai manifestasi 5 Pilar Prioritas Strategis Perusahaan. Efisiensi itu terdiri dari dua hal, yaitu efisiensi pada biaya operasi dan efisiensi yang timbul dari pelaksanaan Breakthrough Project 2015.

Untuk efisiensi biaya operasi, saat ini telah mencapai US$ 1,15 miliar atau masih on track sesuai target perusahaan untuk melakukan efisiensi sekitar 35% dari biaya operasi.  Adapun, impak finansial yang ditimbulkan dari pelaksanaan Breakthrough Project 2015 telah mencapai US$ 430,77 juta atau 119% terhadap target para periode berjalan.

Sentralisasi pengadaan non hidrokarbon telah menyumbang efisiensi sebesar US$ 89,55 juta, sentralisasi pengadaan hidrokarbon di ISC sebesar US$ 103 juta, dan cash management sebesar US$ 20,45 juta.

Efisiensi terbesar adalah berasal dari upaya insan Pertamina melakukan tata kelola secara ketat pada arus minyak yang menyumbang efisiensi sebesar US$ 209,97 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×