kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Kesadaran sertifikat TKDN belum mewabah


Rabu, 20 Maret 2013 / 10:41 WIB
ILUSTRASI. Pahami 5 Cara Mengatasi Kulit Wajah Terbakar Akibat Sinar Matahari


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Kesadaran sertifikasi penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) industri masih minim. Padahal, potensi penyerapan produk dalam negeri terus tumbuh baik itu dari proyek pemerintah atau swasta.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto berharap, dengan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) maka penyerapan produk buatan lokal makin tinggi. Namun, sertifikat TKDN jadi salah satu syarat bila ada perusahaan ingin ikut tender proyek pemerintah.

Sayang, menurut Panggah, masih banyak perusahaan terutama skala besar dan menengah yang belum memahami arti penting dari TKDN ini. Sehingga, jumlah produk maupun perusahaan yang sudah mendapat sertifikat TKDN  dinilai masih kecil.

Hingga tutup tahun lalu, Kemperin baru memberikan sertifikasi terhadap 5.280 produk yang punya tingkat kandungan lokal lebih dari 50%. Sekitar 1.180 sertifikat untuk produk kelompok industri peralatan kelistrikan. "Untuk 2013 kami anggarkan verifikasi untuk 1.000 produk lagi," ujarnya.

Meski unsur TKDN jadi salah satu syarat, menurut Ketua  Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPLI),  Supardji Soekowati, pertimbangan TKDN masih sebatas data dokumen dan belum menjadi perhatian utama untuk proyek pengadaan barang bagi pemerintah termasuk alat kelistrikan. Imbasnya, impor produk masih tinggi apalagi harga produk impor bisa lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×