kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keterlibatan TNI-Polri dalam stabilisasi harga beras dianggap berlebihan


Minggu, 06 Mei 2018 / 14:36 WIB
Keterlibatan TNI-Polri dalam stabilisasi harga beras dianggap berlebihan
ILUSTRASI. Pedagang beras merugi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan menggandeng TNI-Polri sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras dan untuk mendekatkan masyarakat atas kebutuhan bahan-bahan pokok.

Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid berpendapat, adanya kerjasama antara Bulog dan TNI-Polri bukanlah sebuah masalah, namun menurutnya keterlibatan TNI-Polri dalam upaya menstabilkan harga beras ini sudah berlebihan.

"Tugas TNI itu kan untuk menjaga keamanan negara, bukan menjaga kestabilan harga beras. Terlalu jauh menurut saya. Harga beras juga sekarang masih sesuai dengan HET yang ditetapkan," ujar Zulkifli kepada Kontan.co.id, Minggu (6/5).

Menurut Zulkifli, seharusnya harga beras juga ditentukan oleh mekanisme pasar. Pasalnya, harga sangat dipengaruhi pasokan beras dan permintaan.

Zulkifli berpendapat, masalah perberasan ini dimulai dari masalah data produksi pangan dan pemerintah yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk komoditas beras. "Kan kementerian pertanian klaim surplus, namun datanya bagaimana. Sementara HET juga ditetapkan. Padahal, biarkan saja pasar yang menentukan, kalau mau ya tentukan harga batas atasnya. Apalagi kan beras bermacam-macam jenisnya," ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli, kerjasama antara Bulog dan TNI-Polri ini juga belum tentu akan efektif menstabilkan harga beras. Apalagi, menurutnya dalam beberapa bulan ke depan, kenaikan harga beras akan kembali terjadi dalam beberapa bulan ke depan karena masa panen yang sudah mulai selesai. " Walaupun TNI dan Polri diadakan, itu semuanya tidak ada artinya. Kita sama-sama lihat nanti," ujar Zulkifli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×