kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketersediaan listrik merosot akibat terkendalanya pasokan batubara


Kamis, 28 Januari 2021 / 05:15 WIB
Ketersediaan listrik merosot akibat terkendalanya pasokan batubara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Untuk menjaga pasokan listrik, Kementerian ESDM pun telah menggelar rapat dengan PT PLN (Persero), pembangkit listrik swasta (IPP) dan perusahaan pemasok batubara. Paling tidak, ada enam strategi untuk menjaga ketersediaan listrik di tengah stok batubara yang menipis di PLTU.

Pertama, secara operasional tetap menjaga realiability PLTU. Kedua, pemerintah meminta IPP yang memiliki stockpile batubara lebih banyak dari PLN untuk bisa memaksimalkan produksinya. Asal tahu saja, ketersediaan batubara PLTU IPP berkisar di level 20-30 hari, sedangkan PLTU PLN hanya 15 hari.

Ketiga, mengoptimalkan stok. Artinya, mengatur produksi listrik berdasarkan ketersediaan stockpile masing-masing PLTU. Keempat, mengganti pengiriman batubara dari tongkang menjadi vessel atau kapal yang bisa memuat batubara lebih banyak.

Baca Juga: Begini kata pelaku usaha soal rencana pemerintah ubah tarif royalti batubara dan emas

"Satu tongkang muat 7.000 ton, sementara kapal 60.000-an ton. Selain itu, batubara nggak kehujanan. Masalahnya, tidak semua pelabuhan bisa disandari kapal itu, sangat kasuistik. Untuk  beberapa tempat bisa menjadi opsi," terang Rida.

Kelima, menggeser jadwal perawatan pembangkit. "Artinya, tidak ada pengurangan kapasitas pasokan listrik dari PLTU akibat operasi maintenance," imbuhnya.

Keenam, jika stok batubara sudah kritis secara serentak dan kapasitas PLTU berkurang, maka PLN diminta untuk memaksimalkan penggunaan gas dalam menghasilkan listrik. Lalu, jika gas sudah mencapai puncak kapasitasnya dan tidak bisa memenuhi demand, maka kebutuhan listrik akan dipenuhi melalui Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kalau gas mentok sampai habis kapasitasnya, masih kurang untuk memenuhi demand, dengan sangat terpaksa kita bakar BBM. Terpaksa, karena BBM termahal dan meningkatkan biaya pengadaan" terang Rida.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyampaikan bahwa berdasarkan rapat terakhir bersama PLN, pasokan batubara tersedia untuk 5 hari ke depan. 

Baca Juga: Luhut: Indonesia berpotensi jadi produsen baterai lithium terbesar kedua dunia

Ditjen Minerba pun sudah melakukan pertemuan dengan PLN dan 54 perusahaan pemasok batubara. "Mereka sudah menyatakan komitmennya akan memenuhi kewajiban sesuai dengan kesepakatan dan pada waktu yang disepakati," tutur Ridwan.

Saat ini, terdapat empat perusahaan tambang yang terdampak oleh banjir di Kalimantan Selatan. Mereka adalah PT Prolindo, PT Binuang Mitra Bersama, PT Bhumi Rantau Energi dan PT Arutmin Indonesia. 

Saat pasokan dari Kalsel tersendat, Ridwan memastikan ketersediaan batubara akan dipasok dari daerah lain. "Sudah kita identifikasi, ketika Kalsel terkendala, ada (pasokan) dari Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan," pungkas Ridwan.

Selanjutnya: Kementerian ESDM: Mega proyek 35.000 MW berpotensi molor ke 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×