Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pertamina (persero) mencatatkan kenaikan produksi minyak dan gas (migas) pada tahun lalu.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, tahun lalu Pertamina mampu meningkatkan produksi hingga 11% dari 520.000 barel oil equivalent per day (boepd) menjadi 580.000 boepd.
Namun dengan peningkatan produksi tersebut, keuntungan dari bisnis hulu migas Pertamina justru menurun dampak dari penurunan harga minyak. Menurut Dwi, tahun lalu, Pertamina mencatatkan keuntungan sekitar US$ 700 juta hingga US$ 800 juta (unaudit).
"Jadi 2015 porsi downstream itu sudah di atas sedikit 50% dari total profit. Kalau yang lalu itu justru upstream yang 90%. Tapi di 2015 sudah bergeser 50:50 jadi upstream US$ 800-900 juta," kata Dwi, Senin (1/2) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Tahun 2014 lalu Pertamina memperoleh keuntungan dari bisnis hulu migas mencapai US$ 1,3 miliar, sehingga bisa menyumbang hingga 90% dari total keuntungan Pertamina.
Sementara di tahun 2016 ini, Dwi memproyeksi keuntungan dari bisnis hulu akan menurun akibat dari penurunan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News